SLEMAN, MENARA62.COM – Pemerintah Kabupaten Sleman terus berupaya memperbaiki jaringan pipa air bersih di sekitaran Kali Kali Boyong dan Kali Kuning. Langkah perbaikan ini salah satunya juga mempertimbangkan potensi adanya banjir lahar susulan.
Bupati Sleman Dra. Hj. Kustini Sri Purnomo menuturkan, upaya perbaikan sudah dimulai satu hari pasca kejadian banjir lahar pada Rabu (1/12) lalu.
Upaya perbaikan pipa air bersih tersebut dilakukan bersama antara pemerintah dengan masyarakat sekitar.
“Langkah cepat yang diambil tentu memperbaiki jaringan pipa yang rusak dan yang masih selamat. Kalau yang rusak tentu, agar air dapat kembali mengalir meski belum maksimal,” ungkap Kustini saat dikonfirmasi, Rabu (8/12).
Selain memperbaiki pipa, upaya perbaikan lain yang sedang dikebut adalah pengamanan sumber mata air. Salah satunya dengan membuat bronjong atau tanggul untuk menahan sumber mata air dari terjangan banjir lahar.
Seperti yang dilakukan di sendang Wadon dan Lanang di Kali Kuning, Umbulharjo, sebuah excavator sudah diturunkan ke lokasi.
“Kita pakai excavator untuk membantu proses pembuatan bronjong. Tujuan kita mengamankan mata air dan pipa yang masih ada. Pipa yang masih ada kemarin juga ditata dan dipindah ke tempat yang lebih tinggi agar aman,” kata Kustini.
Dilanjutkan Kustini, kebutuhan air bersih masyarakat yang belum bisa mengakses air dari lereng Merapi, juga masih jadi perhatian.
Hingga Rabu (8/12), dropping air bersih yang disalurkan ke masyarakat mencapai lebih dari 100 ribu liter air. Pihaknya juga menegaskan, dropping air bersih akan tetap dilakukan hingga air dari lereng Merapi dapat kembali mengalir ke rumah-rumah warga.
“Sampai jaringan pipanya normal. Karena saat ini masih ada yang sudah bisa (mengalir), ada yang belum. Tentu akan kita pantau terus laporan dari pemerintah setempat berkaitan dengan suplai air,” tambah Kustini.