SOLO, MENARA62.COM – Biro Kerjasama dan Urusan Internasional Universitas Muhammadiyah Surakarta (BKUI UMS) menyelenggarakan workshop strategi dan tantangan penyusunan skema di era digital yang menghadirkan Komisioner Bidang Skema Badan Nasional Sertifikasi Profesi, Drs., Mulyanto, M.M., Wakil Rektor V Bidang Kerja Sama & Urusan Internasional UMS Prof., Supriyono, S.T., M.T., Ph.D, dan Ketua LSP (Lembaga Sertifikasi Profesi), Sabtu (6/5) di UMS.
Menurut Prof., Supri, UMS sedang mengajukan lisensi skema P1 yang berjumlah 7 skema yang dapat memverifikasi mahasiswa UMS dengan 2 produk utama yaitu lulusan UMS dan keahlian yang bersertifikasi. “Kami sedang mengajukan skema P1 yang berjumlah 7 untuk disempurnakan guna mendapatkan hasil yang maksimal,” ujar Prof Supri.
Pada acara workshop strategi dan tantangan penyusunan skema di era digital ini diikuti oleh 50 peserta dari berbagai fakultas dan biro yang ada di UMS.
Pada bagian lain, Mulyanto menyampaikan terdapat 3 pilar sebagai syarat tenaga kerja kompeten, yaitu : 1. Standar Kompetensi sebagai rujukan atas kebutuhan pasar kerja, 2. Program diklat berbasis standar kompetensi untuk menghasilkan peserta didik yang menguasai kompetensi lembaga, dan 3. Sertifikasi kompetensi pada standar kompetensi untuk memastikan kompetensi peserta didik oleh LSP.
Selain itu Ketua LSP (Lembaga Sertifikasi Profesi) UMS Dr. Zulfikar, S.E., M.Si juga menyampaikan bahwa saat ini UMS sudah mempersiapkan 7 skema LSP yang berkaitan dengan digitalisasi.
“Terdapat 7 skema yang sudah dirancang hingga saat ini dan dalam tahap penyempurnaan seperti Marketing Digital, Kewirausahaan, Teknik Akuntansi, Iklan Digital, K3 dan yang lainnya,” tandasnya (Brondy)