25 C
Jakarta

Sudah Tidak Asli Lagi, Tiga Makam Kuno Di Kalsel Dihapus Dari Cagar Budaya

Baca Juga:

BANJARMASIN, MENARA62.COM – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menghapus tiga dari 42 cagar budaya di Provinsi Kalimantan Selatan yang tersebar pada 13 kabupaten/kota. Alasannya, ketiga cagar budaya tersebut telah diubah dari aslinya.

Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kalimantan Selatan Ahmad Subakti mengemukakan itu usai rapat kerja bersama Komisi IV Bidang Kesra DPRD Provinsi Kalimantan Selatan di Banjarmasin, seperti dikutip dari Antara, Kamis (3/8).

Cagar budaya yang mengalami penghapusan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) tersebut yaitu makam Datuk Ambulung di Sungai Batang-Martapura (sekitar 40 kilometer utara Banjarmasin), Kabupaten Banjar.

Kemudian, makam Datuk Sanggul atau Abdussamad Al Palembangi di Tatakan Kabupaten Tapin (sekitar 109 kilometer utara Banjarmasin), serta makam Tumpang Talu Kandangan (135 kilometer utara Banjarmasin), ibukota Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS).

“Tiga makam karamah/wali Allah tersebut rancang bangun (desain) makam sudah diubah dari aslinya atau keadaan semula/asal,” ujar Paman Anang (panggilan Ahmad Subakti).

Namun Paman Anang tidak merinci perubahan desain ketiga makam tersebut dengan alasan belum banyak mengetahui, karena baru 24 jam menjabat Kabid Kebudayaan.

Imbas dari penghapusan status sebagai cagar budaya, ke depan, petugas atau penjaga makan di tiga cagar budaya tersebut tidak lagi mendapatkan insentif senilai Rp 1,5 juta per bulan dari pemerintah pusat.

Selain itu, tidak lagi mendapatkan anggaran untuk pemeliharaan/renovasi cagar budaya tersebut dari pemerintah pusat/Kemendikbud.

Pada kesempatan terpisah, anggota Komisi IV DPRD Kalsel KH Abdul Syukur Al Hamidy menyayangkan dihapusnya tiga makam wali Allah tersebut sebagai cagar budaya.

“Walau hapus sebagai cagar budaya, tetapi tidak menghilangkan makna sebagai objek wisata religi yang juga banyak tersebar di Kalsel,” ujar wakil rakyat dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu.

Makam wali-wali Allah yang selama ini menjadi tujuan wisata regili/ziarah antara lain Makam Maulana Syekh Mohammad Arsyad Al Banjary atau Datuk Kelampayan-Martapura Kabupaten Banjar dan Masjid Al Karamah Banua Halat Kabupaten Tapin.

Kemudian Makam Datuk Taniran Kandangan HSS, Makam Syekh Mohammad Nafis di Kelua Kabupaten Tabalong dekat perbatasan dengan Kabupaten Barito Timur (Bartim), Kalimantan Tengah (Kalteng).

Datuk Kelampayan dengan karyanya terkenal kitab kuning “Sabilal Muhtadin” sebuah rujukan hukum fikih (fik) dan Syekh Moh Nafis dengan karyanya kitab kuning “Durun Nafis” sebuah ilmu tasauf, keduanya terkenal hingga negeri jiran seperti Malaysia.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!