YOGYAKARTA, MENARA62.COM – Ghufron Mustaqim, Sekretaris Jenderal Serikat Usaha Muhammadiyah (SUMU) PP Muhammadiyah menyebut, Muhammadiyah memiliki peran yang sangat besar. Kebesaran Muhammadiyah didukung oleh akar rumput, termasuk guru dan karyawan, juga kontribusi finansial terbesar berasal dari para pengusaha Muhammadiyah.
“Oleh karena itu, Serikat Usaha Muhammadiyah (SUMU) lahir setahun lalu di bawah koordinasi Lembaga Pengembangan Usaha Kecil dan Menengah (LP UMKM) Pimpinan Pusat Muhammadiyah,” ucapnya dalam Pidato Sambutan Kopdar Nasional Pengusaha Serikat Usaha Muhammadiyah (SUMU) di SM Tower Malioboro,Yogyakarta pada (21/9/2024).
Ghufron mengatakan, visi kami jelas, terukur, dan insyaallah realistis. Dimana pada tahun 2045, dari 100 orang terkaya di Indonesia, 30 persen di antaranya adalah anggota SUMU.
“Visi ini mungkin tampak sulit dicapai, tetapi kita bisa belajar dari Rasulullah SAW ketika pada tahun ke-5 Hijriah saat Perang Khandaq, beliau menyampaikan kepada umat Islam bahwa suatu hari nanti umat Islam akan membebaskan Konstantinopel. Meskipun saat itu tampak mustahil, hal tersebut terealisasi 800 tahun kemudian,” Tuturnya.
“Saya juga berkaca pada pengalaman pribadi. Dua puluh tahun lalu, saya adalah seorang siswa di Madrasah Tsanawiyah Mualimin Muhammadiyah Yogyakarta. Waktu itu, saya berjualan layang-layang, namun Alhamdulillah, berkat rahmat Allah, sekarang saya berada di posisi yang lebih baik. Begitu juga dengan visi 2045 SUMU yang mungkin terlihat sulit, tetapi insyaallah, dengan ketakwaan kepada Allah, cita-cita tersebut akan terwujud,” sambung Ghufron yang juga sedang menjabat sebagai Wakil Ketua LP UMKM PP Muhammadiyah itu.
Saat ini, jelas Ghufron, SUMU baru berusia satu tahun sejak diresmikan oleh Buya Anwar di Gedung Dakwah Muhammadiyah. Potensi anggota yang tersebar melalui grup WhatsApp mencapai hampir 303.000 orang, namun yang sudah terverifikasi sebanyak 1.200 anggota.
“Dari anggota yang sudah terverifikasi, diperkirakan omset per tahun mencapai Rp34 triliun, dengan lapangan pekerjaan yang tercipta sebanyak 588. Kami juga akan meluncurkan aplikasi platform untuk mempercepat pendataan ini, dan pada tahun 2027 targetnya akan tercapai,” paparnya.
Ghufron menyampaikan bahwa SUMU memiliki berbagai program, salah satunya adalah SUMU Cataliys yang membantu anggota untuk bekerja sama dalam mengembangkan bisnis. Ada juga SUMU Venture Builder yang mengkurasi bisnis dengan potensi besar, seperti contoh Zendo, yang dalam 12 bulan ke depan akan hadir di 70 kota kabupaten di Indonesia. Kemudian, ada SUMU Connect yang mempertemukan pengusaha-pengusaha senior untuk berbagi pengalaman. Program lainnya adalah SUMU Exclusive Club, kumpulan pengusaha besar yang diharapkan dapat masuk ke jajaran 100 orang terkaya di Indonesia pada tahun 2045.
“Selain itu, kami juga memiliki aplikasi platform bernama SUMUO, yang memungkinkan anggota saling terhubung dan bertukar pikiran. Contoh lainnya adalah Zendo, sebuah usaha yang didirikan oleh Bu Lutfi, seorang guru TK ABA dari Tulungagung, yang berkembang pesat berkat SUMU Venture Builder. Insyaallah, Zendo akan terus berkembang hingga hadir di 70 kota di Indonesia. Ada juga program marketplace bernama Jagalaba yang biaya layanannya lebih rendah dibandingkan marketplace lainnya, hanya 4 persen, dan lebih berpihak pada UMKM. Semua penjual di Jagalaba adalah pengusaha Serikat Usaha Muhammadiyah,” tambahnya.
Kopdar Nasional Serikat Usaha Muhammadiyah diikuti oleh 200 peserta dari seluruh wilayah dan daerah di Indonesia. Kegiatan ini diselenggarakan dari tanggal 21-22 September 2024. (*)