Sehari sebelum lebaran, nyonyaku membawa dua kaleng susu formula dari kampus University of Wollongong, Australia. Singkat cerita saya tanya darimana dan untuk siapa.
Beberapa waktu lalu, seorang ibu yang juga berstatus sebagai mahasiswa dari Afrika, telah melahirkan di salah satu rumah sakit di Wollongong. Kemudian suatu ketika bayinya sakit, lalu dibawa ke rumah sakit kembali.
Oleh dokter disarankan agar kepada bayinya itu diberikan tambahan susu agar dapat menambah asupan gizi bagi sang bayi. Karena satu dan lain hal, tampak bahwa sang ibu tidak mampu membelikan susu untuk bayinya. Mungkin karena keterbatasan-keterbatasan yang ada.
Karena demikian adanya, sang petugas rumah sakit minta izin kepada si ibu bayi, akan meminta donasi dari khalayak. Lalu diumumkanlah bahwa seorang ibu yang tidak disebut namanya memerlukan susu formula untuk bayinya.
Bantuan
Tak lama kemudian, seorang warga menyatakan kesanggupannya menyediakan susu tersebut. Warga tersebut memberi syarat agar namanya tidak dipublikasikan.
Setelah janjian dengan si ibu bayi, susu tersebut dikirim ke klinik Universitas. Si ibu bayi masih sakit. Tak sempat datang ke klinik mengambil susu tersebut.
Lalu dia menelepon nyonyaku, minta tolong agar mengambil susu tersebut di klinik. Ini terjadi tiga hari lalu. Dan hari ini, mereka janjian di kampus untuk serah terima sumbangan dari warga tersebut.
Demikianlah adanya di sini. Tingkat saling membantu sangat tinggi, walaupun boleh jadi hal itu saling merepotkan. Apalagi terkait dengan kebutuhan seorang bayi atau anak kecil. Semua orang bersedia memberikan bantuan sesuai posisi masing-masing.
Seorang petugas kesehatan, bersedia mengumumkan kepada publik bahwa ada bayi yang perlu susu. Ada warga yang berkenan membantu. Ada klinik yang siap dititipi. Ada warga lain yang siap jadi perantara. Dan seterusnya.
Indahnya kemanusiaan, saling berbagi, saling memberi. Tidak terikat sekat-sekat tertentu. Semua dilakukan atas nama nilai-nilai kemanusiaan yang luhur. Bagi kita, sebagai umat Islam, hal itu adalah memang ajaran agama.
Penulis:Â Haidir Fitra Siagian
Gwynneville, Jumat (7/6/2019) jelang magrib