SLEMAN, MENARA62.COM
Kawasan lereng gunung Merapi di Cangkringan Sleman menyimpan beribu kisah yang tak habis untuk diceritakan.
Satu sisi potensi erupsi Merapi nyata di depan mata dan harus disikapi dengan pendekatan masyarakat yang tangguh bencana, di sisi lain dengan kondisi alamnya yang sejuk, tanah yang subur serta kaya dengan potensi pertanian dan peternakan seperti banyaknya peternakan sapi perah.
Wilayah Cangkringan yang berada di lereng Gunung Merapi dengan ketinggian sekitar 1.000 dpl sangat mendukung bagi budidaya ternak sapi perah.
Di daerah ini sebagian lahan merupakan area hutan rakyat dengan hasil utama kayu dan rumput dan agak ke bawah merupakan areal persawahan. Tanah yang berasal dari muntahan vulkanik Merapi sangat subur bagi tanaman rumput.
Berbagai jenis rumput telah ditanam oleh masyarakat sekitar untuk memenuhi kebutuhan hijauan makanan ternak terutama sapi perah. Ternak sapi perah merupakan salah satu usaha yang menjadi andalan ekonomi keluarga.
Kemampuan mereka dalam budidaya ternak sapi perah tidak diragukan lagi, ini terbukti dari susu yang dihasilkan oleh mereka merupakan susu dengan kualitas baik.
Glagaharjo Cangkringan sendiri menjadi salah satu sentra penghasil susu sapi terbesar di Yogyakarta, salah satunya yang tergabung dalam Koperasi Peternakan Sarono Makmur Cangkringan.
Menurut perintisnya yakni drh. Daud Suroto “ Koperasi ini berdiri pada tanggal 24 Juli 1993 di Dusun Klangon, Glagaharjo, Cangkringan, Sleman, dengan badan hukum No: 1735/BH/XI Tanggal 17 Januari 1994 guna mewadahi para peternak sapi perah di Cangkringan”.
Kantor operasional Koperasi berada di Dusun Srunen Glagaharjo, Cangkringan, Sleman. Pasca erupsi Merapi 2010 atas arahan Disperindagkop Kabupaten Sleman kantor berpindah di Dusun Dawung, Wukirsari Cangkringan, Sleman.
Tujuannya adalah untuk mengatasi kurang lancarnya kegiatan koordinasi peternak yang belum mantap dan terbatasnya sarana operasional yang ada.
Unit usaha yang dimiliki adalah unit susu, unit pakan ternak, unit simpan pinjam dan unit pembibitan.
Data dari https://diskopukm.jogjaprov.go.id menunjukkan bahwa sampai saat ini Koperasi Sarono Makmur telah memiliki empat unit usaha yang dikelola yakni berupa produksi susu dari peternak sejumlah total 2000 ekor sapi perah, pabrik produksi pangan sapi berkapasitas 2.000 – 3.000 ton per bulan, unit simpan pinjam untuk peternak, serta unit pengelolaan susu menjadi olahan susu pasteurisasi dan yoghurt.
Dalam prosesnya pemerahan susu menggunakan mesin perah vacuum pump sehingga proses pemerahannya lebih higienis, produksi lebih tinggi dan proses perah relative lebih cepat.
Susu dari peternak selanjutnya di setor ke Koperasi, selain untuk kiriman ke pabrik susu yang bekerjasama dengan operasi juga diolah menjadi susu olahan dengan branding “Susu Hadi”.
Menurut Daud Suroto general Manager Sarono Makmur “ Susu Hadi dirintis dari tahun 2008 dengan awalnya mendapatkan mesin dari Kementerian Koperasi”.
Unit Pengolahan merupakan salah satu bagian dari Koperasi Peternakan Sarono Makmur yang berfungsi mengolah susu sapi secara mandiri menjadi produk susu siap konsumsi.
Pengolahan dengan menggunakan mesin pasteurisasi dimana disini susu disterilkan dari segala jenis mikroba berbahaya. Proses ini dengan menggunakan mesin dengan suhu berkisar 161 derajat Fahrenheit atau sekitar 71,6 derajat Celcius kemudian dilanjutkan dengan mesin pendinginan.
Dari sini dihasilkan susu dengan rasa yang tidak mengubah cita rasanya dan juga susu aman dari mikroba berbahaya dan aman konsumsi serta lebih tahan lama.
Selanjutnya untuk menambahkan variasi rasa ditambahkan dengan bahan yang aman konsumsi serta pewarna makanan sehingga setalah dikemas dalam botol maupun ukuran cup dengan rasa coklat, strawberry, melon, anggur dan lainnya, menjadikan produk olahan susu yang menarik tampilannya serta sudah memiliki sertifikat NKV, Halal, dan BPOM.
Kandungan kalori dan gizi dalam Susu Hadi dapat memenuhi 25% Kalsium, Fosfor 30%, kebutuhan vitamin D harian dan memenuhi 8% kebutuhan vitamin A.
Produk yang diolah benar benar dari susu sapi murni dengan kandungan gizi tinggi. setiap produk yang dihasilkan memiliki kandungan susu sampai 90%, sehingga sangat bagus untuk dikonsumsi apalagi untuk anak.
Unit ini menghasilkan produk susu berupa susu pasteurisasi kemasan cup dan botol kemudian yoghurt kemasan botol. produk kami telah memiliki sertifikasi produk seperti : BPOM MD, HALAL MUI, dan NKV.
Susu Hadi sendiri produknya sudah tersebar diantaranya di kampus, Sekolah Menengah Atas, Menengah Pertama Dan Sekolah Dasar maupun di resto atau minimarket area Sleman-Jogja.
Menurut Hasan Rahmat, marketing Susu Hadi pada Kamis 26 September 2024 menyampaikan bahwa” produk susu untuk ukuran Cup seharga Rp. 3000,- dan untuk botol di Rp. 7.000 dan Alhamdulilla kami berhasil mencapai omse sebesar Rp 304.173.000. pada tahun 2023 mencapai
Susu Hadi Jogja turut serta dalam Kampanye Minum Susu dan Program Penanggulangan Stunting Sleman sebagai wujud kepedulian dan mensukseskan program pemerintah setempat.
Semangat untuk bekerjasama dalam wadah Koperasi peternak susu ini tentunya akan memberi manfaat dan nilai tambah sehingga dapat meningkatkan pendapatan bagi peternak, juga tambahan lapangan kerja seperti marketing produk susu olahan untuk kesejahteraan masyarakat yang semakin meningkat.