Sutradarai Film Banda, Jay Subiakto Riset Sejarah Setahun

JAKARTA, MENARA62.COM– Film yang berlatar tentang sejarah Pulau Banda Neira, Maluku akan segera ditayangkan. Film berjudul Banda, The Dark Forgotten Trail akan diluncurkan 30 Juli mendatang di bioskop Tanah Air. Film ini mengupas tentang kejayaan pala, komoditi rempah yang dulu dianggap lebih bernilai dari emas, di kepulauan Banda.

Tak hanya soal jalur rempah, Banda, The Dark Forgotten Trail pun menceritakan genosida pertama di Indonesia yang membuat penduduk asli Banda hilang tak bersisa. Juga Banda yang jadi tempat awal kolonialisme ketika menjadi pulau rebutan di antara penjajah.

Produser film Sheila Timothy, mengaku film dokumenter ini diisi dengan banyak unsur musik untuk menggambarkan suasana dan fragmen dari konflik yang ada. Proses syuting film ini selama hingga 30 hari. Menurutnya tidak hanya musik, film ini menyajikan visualisasi keindahan Indonesia Timur diiringi alunan lagu yang memanjakan telinga dari Barasuara dan Indra Perkasa.

Film dokumenter bertema sejarah dan perdagangan rempah-rempah Indonesia ini disutradari oleh Jay Subiakto. Film ini merupakan film panjang pertama dari sutradara berambut panjang ini. “Sheila ingin membuat film dokumenter unik, baru dan menarik,” kata Jay pada screening film yang diadakan di Jakarta, Kamis (26/7/2017).

Menurut Jay, sebagai film dokumenter harus setia pada hasil riset karena bercerita tentang sejarah. Oleh karena itu untuk menghasilkan film ini, Jay dan tim melakukan riset hampir setahun, dengan banyak bertemu sejarawan dari Indonesia, Belanda, juga generasi muda yang ada di Banda Neira.

Banda, The Dark Forgotten Trail akan ditayangkan pada 31 Juli 2017. Tanggal itu bertepatan dengan peringatan 350 tahun Perjanjian Breda yang ditandai dengan penyerahan pulau Rhun, Banda dari Inggris kepada Belanda yang ditukar dengan Manhattan.

Aktor Reza Rahadian didapuk jadi narator bahasa Indonesia, sementara versi bahasa Inggris dibawakan oleh Ario Bayu.