MAGELANG, MENARA62.COM — Tokoh bangsa, Buya Ahmad Syafii Maarif mengingatkan semua kalangan, bahwa agama bukan untuk kepentingan pragmatisme. Menurutnya, termasuk juga bukan kendaraan untuk meraih kekuasaan melalui pemilu di tahun politik ini.
“Situasi akan rusak dan runyam kalau agama dijadikan kendaraan politik. Itu ndak bener,” katanya seusai menjadi narasumber sarasehan kebangsaan yang diselenggarakan komunitas gereja Kevikepan Kedu, Jawa Tengah, di Magelang, Rabu (25/4/2018), sepeti dilansir Antara.
Ia mengemukakan, agama sebagai acuan moral di mana para politikus tampil secara beradab dan saling menghargai.
Buya Syafii yang juga Anggota Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila itu, mengemukakan, tentang pentingnya terus-menerus digaungkan suara yang mencerahkan, terkait dengan peranan agama.
“Suara yang mencerahkan itu harus disuarakan terus, jangan diam, sebab kalau diam, seakan-akan mereka yang benar, orang yang mau memperalat agama itu dilawan,” ujarnya.
Ia juga mengemukakan, kaitan antara agama dan peradaban umat manusia, tentang moral serta semangat bersaudara.
“Agama harus beradab. Kalau kita berbudaya, agama tidak dipakai untuk rendahan, itu agama tujuan mulia, jangan dikotori, perbuatan-perbuatan yang merusak, yang kotor, yang kumuh,” kata Syafii Maarif yang juga mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah itu.
Ia juga mengemukakan tentang pentingnya menghindari kampanye politik dalam forum keagamaan.
“Saya kira kalau sudah menyangkut politik kekuasaan itu, orang emosi lebih meraja dari akal sehat, jadi orang menjadi tidak stabil,” katanya.
Saat berbicara pada sarasehan kebangsaan bertema “Merangkul Kerukunan, Membingkai Pancasila” itu, Buya Syafii antara lain mengatakan, pentingnya setiap orang beragama memegang teguh autentisitas agama guna mewujudkan perdamaian.
Jika setiap pemeluk agama berpegang pada autentisitas agama, ujarnya, akan berkembang semangat saling menolong serta persaudaraan.
“Orang boleh yakin agama masing-masing, tetapi orang lihat orang lain, pendapat yang berbeda, saling menghormati,” katanya dalam acara yang juga dihadiri Kepala Gereja Kevikepan Kedu Romo FX Krisno Handoyo itu.