“Dalam perjalanan abad kedua Muhammadiyah, setidaknya ada tujuh tantangan yang hadapi,” ujar Faozan Amar yang juga dosen Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka (UHAMKA), Jakarta.
Tujuh tentangan tersebut, menurut Faozan adalah pertama, kemunduran militansi bermuhammadiyah. Kedua, melemahnya solidaritas antar warga Muhammadiyah. Ketiga, adanya ego sektoral dalam pengelolaan amal usaha. Keempat, tarikan pada politik praktis. Kelima, melemahnya gerakan dakwah. Keenam, mencoba-coba ikut paham yang tidak sejalan dengan Muhammadiyah. Ketujuh, menurunnya penguasaan ilmu-ilmu agama.
Untuk menjawab tantangan tersebut, maka Muhammadiyah perlu merapatkan barisan dengan kuat. Hal ini sebagaimana diperintahkan Allah dalam surat Shaf ayat 4.
“Jika selama ini masih banyak pimpinan dan anggota Muhammadiyah sama-sama kerja, maka sekarang saatnya bekerja sama, bersinergi dan bergotong royong melaksanakan dakwah amar ma’ruf nahi munkar, sebagai bagian dari ibadah kita kepada Allah SWT,” kata Faozan yang juga Ketua Baitul Muslimin Indonesia (BAMUSI).
Sementara itu ketua PDM Kab Bandung, H. Usep Sudrajat mengatakan bahwa Pengajian Ini rutin dilaksanakan setiap bulan keliling Ke Cabang dan Ranting Muhammadiyah. “Tujuannya di samping Untuk pencerahan Ilmu dan agama, juga sarana silaturahmi dan konsolidasi organisasi”, ujar H. Usep yang juga Pengusaha agrobisnis.“Kami senang menjadi tuan Rumah Pengajian Ini, karena merupakan suatu kehormatan bisa melayani warga Muhammadiyah Se Kabupaten Bandung” Kata Idan Darmawan, Ketua PCM Ciparay.