32.5 C
Jakarta

Tahun 2019, Modalku Semakin Gencar Menyalurkan Pinjaman Usaha untuk Perkembangan UMKM Indonesia

Baca Juga:

JAKARTA, MENARA62.COM — Genap berusia 3 tahun, Modalku merayakan pencapaian-pencapaian yang telah diraih. Pertumbuhan startup peer-to-peer (P2P) lending ini selama tahun 2018 adalah lebih dari 3 kali pertumbuhan di tahun 2017.

Hingga saat ini, Modalku telah mencapai total pendanaan sekitar Rp4 triliun di Asia Tenggara termasuk Singapura, Indonesia dan Malaysia. Dari angka ini, lebih dari Rp2,2 triliun sudah dicairkan bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia. Hal ini menunjukkan tingginya respons serta kebutuhan pasar Indonesia akan pinjaman UMKM.

Tahun ini, Modalku fokus meneruskan visi dengan keyakinan bahwa “Semua UMKM layak mendapatkan akses ke pendanaan”. Untuk itu, target Modalku adalah mencapai sebanyak mungkin UMKM dan akan melakukan penetrasi lebih mendalam dengan produk-produk yang ada. Saat ini, Modalku menawarkan bermacam layanan untuk kebutuhan UMKM yang berbeda-beda, termasuk pinjaman UKM, invoice financing yang didasariinvoice/tagihan usaha, dan pinjaman merchant online lewat Saldo Prioritas.

Co-Founder & CEO Modalku Reynold Wijaya berkata, “Sebenarnya fokus Modalku di tahun 2019 tetap konsisten dengan visi dan misi kami di tahun-tahun sebelumnya, yaitu menciptakan dampak positif bagi perekonomian Indonesia. Caranya dengan menyediakan pinjaman UMKM untuk perkembangan bisnis usaha lokal. Hanya saja, kami telah memperkuat message kami untuk tahun ini. “Semua UMKM layak mendapatkan akses ke pendanaan” adalah intisari dari kepercayaan tim selama ini.”

Modalku akan menekankan 3 aspek: (1) compliance atau kepatuhan terhadap hukum. Sejak berdiri, Modalku selalu menaati regulasi yang ada agar pertumbuhan industri P2P lending di Indonesia kuat namun tetap sehat. Tahun ini, compliance akan lebih ditekankan agar industri P2P lending semakin terorganisir dan berkomitmen terhadap perlindungan konsumen. (2) e-commerce. Di tahun 2018, Modalku meluncurkan Saldo Prioritas bersama Tokopedia sebagai layanan untuk melancarkan arus kas penjual online. Tahun ini, pinjaman usaha bagi e-commerce akan diperluas dan terus diperbarui. (3) Kecepatan, yaitu kebutuhan utama UMKM saat mencari pinjaman. Tim Modalku akan semakin fokus mendukung kecepatan akses pendanaan untuk menjawab kebutuhan tersebut.

Sementara Iwan Setiawan, pengusaha Adiyasa Kreasindo Jakarta dan salah satu peminjam Modalku berkata, “Sebagai pengusaha UMKM, kadang arus kas kurang lancar. Bukan berarti pendapatan buruk, tetapi memang arus kas usaha kecil tidak selalu bisa diprediksi. Sayangnya, ini menjadi masalah ketika kami mencari pinjaman usaha. Di tahun 2016, kami mendaftar untuk pinjaman UKM Modalku. Kami puas karena prosesnya mudah dan cepat, tidak memerlukan  agunan, dan bunganya kompetitif. Kami juga senang dengan proses kerja staf Modalku. Kami telah melunasi pinjaman ini dan berhasil memperluas usaha. Sekarang kami berencana melakukan ekspansi ke Bandung dan sekali lagi Modalku menjadi partner kami untuk fasilitas pinjaman usaha.”

Modalku menyediakan layanan P2P lending, di mana UMKM peminjam dipertemukan dengan pemberi pinjaman (individu atau institusi yang mencari alternatif investasi) melalui pasar digital. Dengan mendanai pinjaman UMKM, pemberi pinjaman mendapatkan alternatif investasi dengan tingkat return yang menarik, lebih tinggi dibandingkan deposito dan obligasi, sekaligus ikut serta memberdayakan usaha lokal.

Dari sisi pemberi pinjaman, Modalku mencatat sekitar 60.000 akun yang terdaftar dengan 40% masuk dalam rentang usia milenial. Generasi milenial adalah segmen terbesar pemberi pinjaman Modalku karena produk yang ditawarkan intuitif bagi mereka. Produknya mudah digunakan, bahkan dapat digunakan dengan smartphone kapanpun dan di manapun dengan mobile app. Sifatnya terjangkau, di mana pemberi pinjaman dapat mendanai UMKM mulai dari Rp100 ribu per pinjaman. Pendanaan bersifat jangka pendek, yaitu 1 – 24 bulan (bergantung jenis pinjaman), jadi pemberi pinjaman tidak menunggu terlalu lama untuk mendapatkan kembali pokok dana beserta bunganya.

Marco Suswanto, pemberi pinjaman yang aktif sejak November 2016, berkata, “Awalnya saya coba-coba saja karena bisa mulai alternatif investasi dengan nominal yang terjangkau. Saya suka karena tingkat pengembalian yang diterima menarik, lalu jumlah default (gagal bayar) yang saya tanggung kecil sebab sudah diarahkan tim Modalku untuk melakukan diversifikasi portofolio dengan fitur pendanaan otomatis. Lama-lama saya semakin percaya dan semakin banyak mendanai pinjaman UMKM di Modalku. Selain mendapat pengembalian, saya juga senang dapat turut mendukung perkembangan bisnis UMKM di Indonesia.”

Selain di atas, salah satu pencapaian besar Modalku di tahun 2018 adalah pendanaan seri B senilai Rp350 miliar dalam ronde investasi yang dipimpin SoftBank Ventures Asia. Ini adalah pendanaan seri B terbesar yang pernah diraih suatu platform P2P lending dari Asia Tenggara. Saat ini, Modalku adalah platform P2P lendingterbesar di Indonesia dan Asia Tenggara.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!