29.2 C
Jakarta

Tegaskan Kepahlawanan Amir Temur Leng, Sekjen MUI: Kekuatan dalam Keadilan.

Baca Juga:

UZBEKISTAN, MENARA62.COM – Ketua delegasi keagamaan sekaligus sekjen MUI Buya Amirsyah Tambunan mengutarkan Setiap tokoh ada zamannya, setiap zaman ada tokohnya. Itulah yang melakat pada Amir Temur Leng dikenal sebagai Timūr Gurkānī, atau Temur Leng adalah seorang penakluk dan penguasa Islam Sunni keturunan Turki-Mongol dari Asia Tengah abad ke-14 lahir 9 April 1336 di Shahrisabz, Uzbekistan, wafat Februari 1405.

Ia mengungkapkan Selama hampir sepekan berkunjung di Kita Tasken, Samarkan dan Uzbekistan, nama Amir Timur Lenk tak pernah sepi dari perbincangan 52 rombongan yang berkunjung ke Museum, Sabtu (30/9/23).

Salah satu nilai yang di tanamkan Amir Temur: strengths in justice yakni kekuatan dalam Keadilan jelas tertulis di patung Amir Temur. Ide dan gagasannya tentang keadilan menjadi kekuatan dalam berbagai aspek kehidupan seperti bidang hukum, ekonomi, politik, sosial, pertahanan-keamanan, dll.

Untuk itu kemajuan yang di capai Uzbekistan saat ini merupakan bagian dari perjalanan panjang dan tokoh sentral yang menjadikan Samarkand tetap terkenal di abad pertengahan hingga kini. Beliau bagaikan “Alexander Agung” karenanya tidak berlebihan Amir Temur dikenal sebagai seorang panglima perang yang gagah perkasa karena berani melawan kezaliman untuk menegakkan kedaulatan negaranya.

Bayangkan kekuasaanya melingkupi hampir seluruh Asia Tengah, Barat, dan Selatan. Secara geografis letaknya strategis lalu Amir Temur membuat Samarkand sebagai ibukota kerajaannya.

Kejayaannya tidak hanya mengumpulkan arsitek- arsitek kenamaan untuk membangun dan memperindah Samarkand, akan tetapi, Amir Temur juga menguasai 27 negara menjadi pusat kota di Samarkand. Amir Temur pernah mengatakan:“Jika anda ingin melihat kejayaan dan kehebatan kami, datanglah ke kota Samarkand.

Kami menyaksikan kehebatan dan keindahannya melalui mata dan jiwa kami. Tokoh paling terkenal dari Samarkand hingga saat ini. Dari 52 pengunjung menyaksikan museum Amir Timur dan putra mahkota beserta anggota kerajaannya di museum Amir Timur yang terbuat dari pahatan halus batu onyx berwarna-warni mengkilat.

Di sini sepupu Nabi Muhammad SAW juga dimakamkan yakni Qusam ibn Abbas atau Shakhi-Zinda yang di kenal sebutan “Raja yang masih hidup” yang letaknya berada diatas bukit dan terdiri dari berbagai museum yang bangunannya masih tertata dengan rapih seperti kota kecil di atas bebukitan menjadi daya tarik bagi kami sebagai pengunjung pungkasnya.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!