JAKARTA, MENARA62.COM – Belajar Bahasa Inggris tak selamanya harus ikut kursus atau les Bahasa Inggris. Ada banyak pelajar yang bisa belajar Bahasa Inggris hanya dengan belajar melalui media sosial dan cara otodidak lainnya. Salah satunya adalah Teja Kurniawan, atau yang akrab disapa Teja. Ia terbilang fasih berbahasa Inggris tanpa pernah sama sekali mengikuti kursus bahasa Inggris.
“Saya sering menonton hal-hal yang berhubungan dengan fenomena sosial, tetapi dalam video-video yang ditonton kebanyakan dalam bahasa Inggris. Selain itu, sejak kecil pun saya sering dibawa untuk mengunjungi tempat-tempat wisata. Ketika bertemu turis kami pun berkomunikasi. Kami suka berkomunikasi dengan orang asing, walaupun ketika itu memanfaatkan kemampuan bahasa Inggris seadanya,” kata anak dari pasangan Mursal Efendi dan Febri Helma tersebut.
Karena mendapat umpan balik yang baik dari orang asing tersebut, anak bungsu dari empat bersaudara semakin bersemangat untuk mempelajari bahasa Inggris. Saat menginjak usia remaja, Teja pernah dipertemukan dengan salah seorang teman dari kakaknya yang berkembangsaan Rusia. Namun, saat itu kemampuan bahasa Inggrisnya masih terbatas dan itu membuatnya sedikit malu berkomunikasi karena sering menanyakan kosakata-kosakata kepada kakaknya.
Keterbatasan tersebutlah yang membuatnya termotivasi belajar bahasa Inggris. Satu tahun setelah pertemuannya dengan orang Rusia itu, Teja berangkat mengikuti lomba debat bahasa Inggris atau National School Debating Championship (NSDC) tingkat nasional (2018), dan berlanjut setiap tahunnya, hingga kini saat duduk dibangku kuliah ia berhasil menjadi pembicara terbaik di ajang National University Debating Championship (NUDC) tingkat nasional tahun 2021 yang diadakan oleh Pusat Prestasi Nasional, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
Ajang debat tersebesar di Indonesia itu diikuti oleh 112 kampus, 221 pembicara dari seluruh Indonesia yang telah berhasil melewati tahap seleksi, mulai dari tingkat Universitas, Wilayah, hingga Nasional. Kegiatan tahunan yang digelar secara daring ini bertujuan untuk mengasah kemampuan berpikir kritis, mengembangkan dan membangun argumen, serta menjawab persoalan-persoalan bangsa Indonesia.
Pada malam penutupan, Sabtu, 4 September 2021, mahasiswa jurusan Hubungan Internasional, Universitas Padjajaran ini tercatat sebagai pembicara terbaik yang meraih medali perak, dan menempatkan dirinya di posisi ke-9 dari 221 peserta di seluruh Indonesia.
“Kesuksesan ini berkat doa dan dukungan dari orang tua yang tidak pernah berhenti mengingatkan saya untuk rajin belajar,serta setiap kali mengikuti perlombaan saya sering didampingi orangtua,” katanya.
Lebih lanjut ini berpikir ini adalah hikmah dari kegagalannya berangkat ke Palacky University of Olomouc, Czech Republic dalam program Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA) tahun ini, program beasiswa yang didanai pemerintah Indonesia itu gagal diraihnya setelah mencapai tahap akhir seleksi.
“sudah sampai ke tahap akhir, dan selangkah lagi sebenarnya bisa lulus, tapi takdir Allah belum mengizinkan, dan Saya memilih untuk terus mengembangakan skill, alhamdulillah bisa menjadi pembicara terbaik pada lomba ini, semoga tahun depan saya bisa menjadi lebih baik” ungkap alumnus SMAN 1 Lubuk Sikaping itu.
Orang tua Teja, Mursal Efendi mengatakan, sejak kecil, Teja selalu dibina untuk menjadi anak yang optimis mencapai cita-cita. Ia mengatakan, pribadi Teja memang terkenal aktif dalam berbagai bidang, baik dalam bidang seni, sastra dan juga bidang permodelan.
“Kami selalu mendukung apapun hobi Teja selagi itu memberikan manfaat dan menambah pengetahuannya. Setiap kali ia mmendapatkan informasi tentang perlombaan, kami selalu mendukung dan memotivasinya untuk melakukan yang terbaik. Alhamdulillah, hasilnya tidak pernah mengkhianati proses,” ujarnya.
Berikut prestasi yang diraihnya
- Juara dan Pembicara Terbaik Kompetisi Debat GEMPITA 2020 Diikuti 54 mahasiswa se-Indonesia diadakan oleh Universitas Lampung.
- Juara 1 Lomba Debat Padjadjaran Fest and Conference 2020 diikuti oleh 96 peserta seluruh Indonesia diadakan oleh Universitas Padjadjaran.
- Juara 1 Sociology Fair 2020 diikuti oleh 60 peserta dari seluruh Indonesia diadakan oleh Universitas dari Padjadjaran.
- Juara Nasional Minang Debate and Art Festivel 2019 diberikan oleh Unit Mahasiswa Minang Universitas Padjadjaran
- Tim favorit NSDC tingkat nasional 2018 (5—12 Agustus 2018).
- Best speaker 2 dalam lomba debat NSDC Provinsi Sumbar dan 16 besar di tingkat nasional tahun 2017.
- Juara 1 debat di PKS SMAN 1 Padang tingkat Sumbar.
- Juara 1 debat koperasi tingkat Sumbar (Diadakan oleh UNAND).
- Juara 1 Story Telling tingkat Kabupaten Pasaman tahun 2016.
- Juara 3 Story Telling se-Sumbar di MAN Model Bukittinggi tahun 2016.
- Juara 1 Story Telling tingkat Kabupaten Pasaman tahun 2017.
- Best speaker 1 debat bahasa Inggris se-Sumbar diacara Pekan Kreativitas Pelajar (PKS) di SMAN 1 Padang.
- Juara 1 dan best speaker 4 debat bahasa Inggris Politeknik Negeri Padang.
- Juara 3 dan best speaker diajang debat bahasa Inggris Reach UNP se-Sumbar.
- Juara 2 Story Telling se-Sumbar di Pasaman Barat.
- Juara 1 Story Telling pramuka LKPRP 2017 Sumbar.
- Runner UP (Rank 2) Putra LKPRP tahun 2017.
- Juara 2 pildacil HUT Pasaman se-Sumbar.
- Harapan 1 pildacil se-Kab. Pasaman dalam rangka HUT Pasaman.
- Juara 1 muslim fashion show se-Kabupaten Pasaman.
- Juara 3 pidato bahasa Indonesia se-Kab. Pasaman.
- Juara 1 lomba cerita rakyat tingkat Kabupaten Pasaman.
- Peserta lomba baca puisi tingkat Kabupaten Pasaman.
- Peserta pemilihan duta lalu lintas Kabupaten Pasaman, dll.