JAKARTA, MENARA62.COM– Teknologi kedokteran untuk bedah jantung terus mengalami kemajuan pesat. Jika sebelumnya bedah jantung memaksa pasien harus menerima irisan besar pada dada, maka dengan teknologi MICS (minimal invasive cardiac surgery), irisan operasi jantung hanya berukuran 5 cm saja.
“Dengan bantuan alat scope berlampu yang bisa dilihat secara langsung atau melalui layar televisi, dokter bedah jantung akan membuka dinding dada sebelah kanan sebesar 5 cm pada posisi antara tulang iga guna memasukkan peralatan,” jelas dr Maizul Anwar, SpBTKV, dokter spesialis beah toraks kardiovaskuler sekaligus Ketua Siloam Heart Institute (SHI) dalam siaran persnya, Jumat (1/9).
Teknologi ini menurut dr Maizul menguntungkan pasien. Karena pasien tidak perlu terlalu lama menjalani proses rawat inap, cukup 3 – 4 hri. Selain itu tubuh pasien tidak akan dibedah dan dijahit panjang. Bahkan paska operasi, pasien sudah bisa beraktivitas sekitar 3 minggu kemudian.
“Minimnya rasa sakit dan cepatnya masa penyembuhan menjadikan banyak pasien memilih metode MICS,” lanjut dr Maizul.
Tetapi metode MICS ini tentu harus disesuaikan dengan kondisi pasien. Sebelum operasi dilakukan tim dokter SHI yang akan menilai apakah seorang pasien jantung bisa menjalani alternatif dari open heart surgery ini atau tidak.
Teknologi ini belum banyak dilakukan oleh rumah sakit lain dalam menangani pasien jantung. Selain membutuhkan dukungan alat yang sangat canggih, pengobatan jantung model ini juga memerlukan sumber daya manusia (SDM) tim dokter yang mumpuni.