SOLO, MENARA62.COM – Lembaga Riset dan Inovasi (LRI) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) mengadakan koordinasi Insentif Program Pembelajaran Kolaboratif Berorientasi Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (PPK-PPM UMS) pada Senin, 6 Desember 2021 yang bertempat di Ruang Sidang LRI UMS Gedung Induk Siti Walidah lantai 5.
Ir. Sri Sunaryono M.T., Ph.D selaku Ketua LRI UMS memaparkan, posisi UMS dalam penerima bantuan insentif dana yang dikeluarkan oleh Kemendikbud Ristek yang dikelola oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Riset dan Teknologi.
“Alhamdulillah UMS merupakan salah satu Perguruan Tinggi Swasta yang mendapatkan dana insentif klaster I yang akan mendapatkan penghargaan dana sebesar Rp 1,9 Miliar,” ujarnya.
Dia menambahkan, penghargaan ini dalam rangka memperkuat kegiatan MBKM, dan UMS berada di rangking ke-5 dari PTS yang ada di Indonesia. Dan dari informasi yang kita dapatkan ada 110 PTS yang akan mendapatkan insentif dan besarnya sesuai dengan klaster masing-masing.
“Jadi walaupun insentif ini sudah dialokasikan, namun tetap saja kita harus menyusun proposal yang berisi tentang kinerja kita dalam melaksanakan program itu, sehingga kita tetap berkompetisi”, tambah Ketua LRI itu.
Menurutnya, karena program ini hanya dialokasikan waktunya pendek, hanya dalam 3 pekan, dan pada tanggal 31 desember ini harus menyerahkan laporan. Maka UMS juga harus gerak cepat.
“Dua kegiatan utama yakni pengabdian kepada masyarakat, yang merupakan produk hasil riset, di mana risetnya itu dapat diterapkan di masyarakat. Adapun pelakasanaan ini akan kita coba potret sebelum diadakan pengabdian dan sesudah pengabdian, sehingga jelas progress yang berjalan,” papar Sri Sunaryono.
Kemudian, lanjut dia, kegiatan ke dua adalah penelitian, UMS diminta untuk memotret dampak MBKM dari seluruh mahasiswa yang dimiliki UMS, dimana kurang lebih 35 ribu ini akan kita riset dampak MBKM di kampus UMS seperti apa. Dari hasil survei ini UMS akan memiliki hasil kondisi di lapangan mahasiswa yang mengikuti program MBKM.
“Di sini sangat penting dari hasil survei tentang dampak MBKM dapat digunakan sebagai evaluasi sekaligus menjadi rekomendasi MBKM selanjutnya seperti apa sebaiknya,” ujarnya.
Ia berharap, UMS dapat menjalankan program MBKM ini dengan sebaik-baiknya sesuai dengan ketentuan dan targetan yang dibebankan pemberi hibah. (Fika)