33.3 C
Jakarta

Terkena Dampak Covid-19, Pemerintah Harus Turun Tangan Bantu PTS

Baca Juga:

JAKARTA, MENARA62.COM – Pandemi Covid-19 tak hanya meluluhlantakkan perekonomian. Kini, sektor pendidikan tinggi terutama perguruan tinggi swasta (PTS) juga terkena dampaknya. Banyak PTS yang mulai kesulitan pembiayaan untuk menggaji dosen dan karyawan, terutama PTS-PTS kecil di Kota Jakarta.

“Saat krisis akibat wabah Covid-19, kegiatan ekonomi masyarakat sangat lesu. Bagaimana masyarakat dapat membayar uang perkuliahaan?” kata Rektor Universitas Al Azhar Prof Asep Saefuddin, Senin (27/4/2020).

Padahal lebih dari 90 persen PTS memiliki sumber utama pendapatan dari mahasiswa. Ketika mahasiswa kesulitan membayar uang perkuliahan akibat orangtua yang kehilangan pendapatan, tentu ini berimbas pada pemasukan PTS.

Diakui Prof Asep, hanya sebagian saja PTS yang masih sanggup untuk membayar operasional kampus termasuk membayar dosen dan karyawan. Satu diantaranya Universitas Al Azhar yang memberikan THR dan subsidi pulsa kepada mahasiswa dalam bentuk pengurangan biaya pendidikan (SKS) hingga 15 persen.

Terhadap situasi seperti sekarang ini menurut Prof Asep sebaiknya pemerintah turun tangan membantu PTS. Sebab bagaimana pun PTS memiliki peran besar dalam mendongkrak APK pendidikan tinggi di Indonesia. PTS telah lama membantu pendidikan bagi warga negara tanpa banyak bantuan dari pemerintah.

Bantuan pemerintah yang diharapkan oleh PTS lanjut Prof Asep bisa dalam bentuk hibah atau bantuan biaya pendidikan PTS.

“Pada saat krisis akibat Covid-19 saya rasa cukup bijak bila ada uluran tangan pemerintah. Ini sama dengan penyaluran bansos tepat sasaran dengan data terpapar dampak tersedia di kampus,” jelasnya.

Menurut Prof Asep, ini juga bisa masuk ke dalam program jaring pengaman sosial untuk sektor pendidikan. Dalam saat yang sama pemerintah dapat meminta jaminan PTS agar perkuliahan tetap berjalan, tentu lewat daring. Dan mahasiswa diberi kelonggaran pembayaran biaya pendidikan.

“Intinya, krisis akibat Covid-19 ini harus ditangani bersama, semua berjibaku saling membantu. Semoga covid19 ini bisa selesai,” tutup Prof Asep.

Mengutip pernyataan Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LL-Dikti) wilayah III DKI Jakarta Prof Agus yang dilansir Media Indonesia, jika situasi seperti ini terus berlangsung hingga 3 bulan ke depan maka sulir diprediksi dampak keuangan yang ditanggung PTS.

“Jika kondisi ini berlangsung dua atau tiga bulan, PTS khawatir mahasiswa tak mampu bayar SPP,” katanya.

LL Dikti hingga kini masih terus membahas terkait langkah-langkah apa yang akan dilakukan untuk mengatasi masalah yang dihadapi PTS di DKI Jakarta.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!