BANDUNG, MENARA62.COM — Perusahaan penyedia drone industri, Terra Drone Indonesia, baru saja melakukan uji coba inovasi baru dengan menggabungkan teknologi drone dan Ground Penetrating Radar (GPR), bersama PT Airborne Geofisika Indonesia dan Lab Geofisika Institut Teknologi Bandung (ITB). Ground Penetrating Radar (GPR) merupakan salah satu perangkat yang diperlukan untuk melakukan pemodelan struktur tanah.
Dalam uji coba ini, drone yang membawa sensor GPR diterbangkan secara presisi dan autonomous di atas tunnel dan utilitas bawah tanah di wilayah Institut Teknologi Bandung, dengan ketinggian dan kecepatan berbeda. Data yang didapatkan kemudian diolah dan diinterpretasikan oleh ahli geofisika, untuk kemudian dibandingkan dengan kondisi lapangan sesungguhnya. Hasilnya, deteksi GPR menggunakan drone mampu memberikan hasil yang akurat.  Kombinasi teknologi ini membuka potensi baru penggunaan drone dan GPR, khususnya penggunaan pada area yang menantang maupun area yang tidak aman.
Salah satunya penggunaan lainnya ialah untuk area pasca blasting di tambang terbuka, dimana GPR digunakan untuk memetakan area-area yang memiliki potensi bahaya. Aplikasi inilah yang kemudian digunakan untuk memetakan kondisi pipa bawah tanah, mendeteksi kebocoran pada pipa, hingga memetakan utilitas bawah tanah yang dapat digunakan untuk beberapa sektor seperti eksplorasi pertambangan dan konstruksi.
Metode GPR secara konvensional membutuhkan personel lapangan untuk terjun langsung ke lapangan dengan membawa alat GPR dan melakukan survei, namun hal tersebut seringkali membahayakan akibat kondisi lapangan dan cuaca yang berat, serta area yang tidak aman dan sulit dijangkau. Dengan teknologi drone yang membawa GPR, personel di lapangan tidak perlu terjun langsung mendekati area survey. Sehingga, teknologi drone menawarkan solusi survey GPR yang lebih aman dan efisien.
Sebelumnya, Terra Drone bersama ITB sudah beberapa kali melakukan uji coba inovasi teknologi baru seperti uji coba kemampuan Terra Lidar dalam melakukan pemetaan topografi di Kampus Jatinangor ITB. Kedepannya, Terra Drone terbuka untuk melakukan kolaborasi dengan pihak-pihak yang tertarik untuk aplikasi baru ini. (*)