EMPAT LAWANG, SUMSEL, MENARA62.COM — Tradisi masaryakat Terusan Lama Kecamatan Tebing Tinggi Kabupaten Empat Lawang ini terbilang unik dan kreatif dan telah berlangsung ratusan tahun lalu dengan cara menangkap ikan secara tradisional.
Masyarakat menyebut Lumpatan, membuat perangkap ikan di atas dasar air sungai Musi. Perangkap terbuat dari Bambu dengan panjang 50m dan lebar 5m berbentuk seperti kapal pesiar. Perangkap tersebut dibuat secara gotong-royong dan memerlukan waktu kurang lebih sekitar 14 hari dan setelah selesai diadakan ritual khusus untuk mendapatkan keberkahan dan kesealamatan.
“Di atas lumpatan ini dibuat tempat tidur. Jika gelombang airnya besar banyak masyarakat yang tidur di atas Lumpatan,” ujar salah seorang tokoh masyarakat Terusan Lama Sabtu (07/10/2017).
Kepala Desa Terusan Lama Hadiyanto mengatakan, tradisi ini warisan leluhur dan berlangsung setahun sekali, bergantung dengan gelombang air. “Kalau gelombangnya besar masyarakat berduyun-duyun berenang dengan pelampung sebatang bambu berlomba-lomba menuju Lumpatan untuk menangkap ikan secara bersama-sama,” ujarnya.
Dia juga melanjutkan, “Semoga saja kelestarian taradisi alam seperti ini agar dapat terjaga dan juga mendapat respon positif dari pemerintah setempat dengan menjadi agenda tahunan untuk menarik wisatawan yang berkunjung ke tempatini,” lanjutnya.
Sementara itu, Abu Yamin Ketua Tim Jelajah Wisata Menara62.Com Sumatara Selatan mengatakan, Lumpatan, alat perangkap ikan ini merupakan budaya yang kreatif, unik, dan bernilai sejarah. “Ini patut dilestarikan dan dikembangkan kedepan sebagai objek wisata di Empat Lawang. Apalagi di sekitar lokasi Lumpatan ini terdapat keindahan tepian sungai Musi yang membentang lebar dengan arus sungai yang deras dan bergelombang.”
Dia menjelaskan, untuk menarik pengunjung dengan menambah infrastruktur pendukungnya, Lumpatan diperbanyak dan mengadakan Festival Tangkap Ikan Tahunan untuk memperkenalkan objek wisata ini.