33.5 C
Jakarta

Tiga Bibit Unggul SD Muhammadiyah 1 Ketelan Ikut Temu Dalang Bocah Nusantara

Baca Juga:

SOLO, MENARA62.COM – Tiga siswa SD Muhammadiyah 1 Ketelan Solo mengikuti Temu Dalang Bocah Nusantara. Pertemuan ini merupakan agenda rutin setiap dua tahun sekali. Kegiatan ini, diprakarsai oleh Yayasan Padepokan Seni Sarotama sejak tahun 2005.

Tahun 2019 penyelenggaraan Temu Dalang Bocah Nusantara ke-8, diikuti sebanyak 135 peserta dalang bocah dari 31 kota. Kegiatan ini merupakan wadah unjuk potensi maupun keterampilan bagi dalang bocah se-Nusantara tanpa adanya persaingan atau kompetisi.

Acara tersebut digelar sejak, 27 Juli hingga 2 Agustus mendatang itu, digelar di Pendapa Ageng Taman Budaya Jawa Tengah, Surakarta.

Alhamdulillah adanya pertemuan yang ke-8 ini, mampu memupuk darah seni bagi anak-anak kekinian untuk mencintai seni tradisi Indonesia sejak dini. Tadi dari sekolah, ada Imam Priyanto Pelaksana Tugas Harian Kepala Sekolah, Agung Sudarwanto, dan Yudi Suppriyadi,” Kata Jatmiko, Wakil Kepala Sekolah bidang Humas usai menghadiri dan nonton bareng, Sabtu (27/7/2019) malam.

Dia berharap, sepuluh atau lima belas tahun lagi anak-anak ada yang menjadi dalang profesional yang melek teknologi. Penonton selalu memberi tepuk tangan setiap kali mereka selesai mendalang.

”Ketiga siswa yang ikut sanggar padepokan Seni Sarotama, yaitu Muhammad Azkhavin Rizky Wiratama putra Wahyu Setyo Utomo membawakan lakon Anoman Duta, Gibran Maheswara Javas Setyawan putra Agus Setyawan lakon Puput Puser dan Brama Kesawa putra Cahyo Kuntadi lakon Sang Anoman. Semoga kelak beradaptasi dengan teknologi agar masyarakat Indonesia mendapat akses seluas-luasnya pagelaran wayang,” ujarnya.

Sementara itu, Agung Sudarwanto Sn MSn, Anggota Persatuan Pedalangan Indonesia (PEPADI) bidang Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Kota Solo mengatakan, pagelaran wayang kulit seperti ini, merupakan ajang silaturahim dan pendadaran para dalang.

“Mereka bisa menunjukkan kemampuan baik dari sisi karakter dan kepecayaan dirinya di depan publik. Kami mendukung karena sebagai upaya untuk mengangkat dan menghidupkan seni tradisonal, diharapkan akan abadi dan lestarinya kesenian wayang terutama wayang kulit,” ujar Agung.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!