Tiga lagu mars UKS, Dokter Kecil dan Cuci Tangan sambut tim Penilai Lomba Sekolah Sehat (LSS) tingkat Eks Karesidenan Surakarta. Acara dimulai pukul 08.00 WIB, dilanjutkan menyanyikan lagu Indonesia Raya.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Solo, Etty Retnowati SH MH mengatakan, SD Muhammadiyah 1 Ketelan, Surakarta, layak mewakili Karesidenan Surakarta menjadi sekolah sehat.
”Insya Allah pada kesempatan ini tidak mengecewakan, apapun hasilnya dikembalikan pada dewan juri, bagi kami SD Muhammadiyah 1 Ketelan layak menjadi juara kota. Layak tingkat karesidenan maupun provinsi dan selanjutnya, hasil apapun yang kita peroleh menjadi yang terbaik,” ujar Etty Retnowati SH MH saat menerima Tim Penilai Sekolah Sehat wewakili walikota FX Hadi Rudyatmo, Selasa (27/8/2019).
Kepala Sekolah, Hj Sri Sayekti MPd mengatakan, moto sekolahnya unggul dalam prestasi. Unggul dan dilandasi akhlaqul karimah, sehat bersih hijau dan lestari. Selain itu, juga komitmen, disiplin, tanggung jawab yang tinggi dan rasa saling menghormati. Menurutnya, juga tidak lupa, untuk berusaha secara berkesinambungan mewujudkan cita-cita mulia UKS melalui Tri Program yaitu Pendidikan, Pelayanan Kesehatan, Pembinaan Lingkungan Kehidupan Sekolah Sehat.
“Berbagai dukungan telah kami peroleh. Dukungan itu antara lain dari PP Muhammadiyah, Muspida, DPRD, Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, Kementerian Agama, Dinas lingkungan Hidup setempat. Selain itu itu, juga dukungan seluruh Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta di Kota surakarta, Loka POM, Balai POM, YLKI, RS PKU Muhammadiyah dan pihak-pihak lainnya yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu,” ujar Sri Sayekti.
Untuk itu menurutnya, sudah ada berbagai upaya yag dilakukan, baik bidang Akademik dan non akademik. Langkahnya, dengan memasukkan program UKS dan pendidikan karakter pada setiap mata pelajaran, ekstra kurikuler dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Penerapan
Menurut Sayekti, upaya untuk mnerapkan pembelajaran lingkungan hidup, dilakukan dengan memanfaatkan semua potensi sekolah. Potensi itu antara lain, hutan sekolah, kebun hortikultura, kebun sayur mayur, green house, OLC (Outdoor Learning Center), tanaman hias bank sampah, dan lain sebagainya.
Selain memanfaatkan potensi yang ada di dalam sekolah, menurut Sayekti, sekolah juga menggandeng pihak ketiga untuk meningkatkan pengetahuan siswa tentang flora dan fauna.
Menurutnya, hal ini dimaksudkan agar siswa dapat memiliki kepekaan terhadap lingkungan hidup. Harapannya, siswa kedepan dapat ikut aktif mencegah terjadinya bencana alam, termasuk Global Warming.
“Bidang kesiswaan, meningkatkan jumlah Dokter Kecil. Selain juga mengembangkan pola hidup bersih dan sehat, olah raga, membiasakan cuci tangan, sarapan pagi, memilih jajanan sehat. Selain itu, perlu minum air matang minimal 2 liter perhari. Untuk menghindari anak-anak jajan sembarangan, diterapkan kebijakan anak dilarang membawa uang tunai, gantinya seluruh transaksi anak menggunakan kartu e-money, sejak tahun 2015,” jelasnya.
Menurutnya, one step forward everyday dilakukan di sekolah, sekolah tahun ini berusia 84 tahun melangkah dengan cepat untuk menjadi sekolah sehat. UKS is a Power of a Nation, not only a dream, but action.
“UKS adalah Kekuatan Bangsa, tidak hanya mimpi, tetapi juga aksi. Sekolah sehat menjadi investasi paling berharga, menjadi persiapan perlindungan kehidupan, meningkatkan kualitas kehidupan anak-anak di masa depan. Semoga impian mempersiapkan generasi muda cerdas, sehat, dan mandiri akan terwujud,” ujarnya.
Lima orang juri berasal dari dinas pendidikan tingkat eks-Karesidenan. Dalam penjurian dihadiri Kepala Dinas Pendidikan Solo Etty Retnowati SH MH, Kasie Kurikulum bidang SD Dra Rita Nirbaya MPd, Ketua BK UKS/Madrasah Hartoyo, Ketua Majelis Pendidikan PD Muhammadiyah Drs H Tridjono, Camat Banjarsari Irianto SE MM, Kepala Puskesmas Stabelan, Kordinator willayah III Dinas Pendidikan Drs H Sudarto, Pengawas Gugus II Mulyanto, Dewan guru, Ketua Komite Drs H Muchsin al Rasyid plus anggota, serta instansi terkait lainnya.