JAKARTA, MENARA62.COM– Pemerintah meminta dukungan masyarakat untuk mendorong tiga Warisan Budaya Takbenda segera ditetapkan sebagai warisan budaya dunia oleh UNESCO. Ketiga Warisan Budaya Takbenda tersebut adalah Kapal Pinisi, Pencak Silat dan Pantun.
Direktur Warisan dan Diplomasi Budaya Kemendikbud Nadjamuddin Ramly mengatakan Indonesia memiliki warisan budaya takbenda yang jumlahnya mencapai jutaan. Sebagian dari warisan budaya takbenda tersebut sudah mulai punah. Seperti bahasa daerah yang mencatat lebih dari 700 bahasa daerah, kini sebagian sudah punah seiring habisnya masyarakat penuturnya.
Karena itu pemerintah berharap dukungan dari masyarakat dan komunitas untuk melestarikan budaya-budaya tersebut sebagai warisan yang diakui oleh dunia.
Pada Desember 2017 ini diakui Nadjamuddin akan dibahas dalam Sidang UNESCO yaitu Pinisi: The Art of Boatbuilding of The People of South Sulawesi sebagai Representative List ICH UNESCO. Kapal Pinisi ini sudah diajukan oleh pemerintah Indonesia sejak 2015.
Sedang Pantun, The Malay Oral Tradition diajukan oleh Pemerintah Indonesia dan Malaysia sebagai Multinational Nomination pada 2017 dan akan dibahas pada sidang UNESCO tahun 2018. Selanjutnya The Traditional of Pencak Silat yang diajukan tahun 2017 oleh Indonesia,akan dibahas pada 2019.
“Karena itu kami mempublikasikan pengajuan Pinisi, Pantun dan Pencak Silat untuk memperlihatkan dukungan pemerintah dan komunitas pendukung Warisan Budaya Takbenda terhadap Pelestarian Warisan Budaya Takbenda yang berkelanjutan,” jelas Nadjamuddin.
Pameran itu sendiri akan berlangsung 25 – 28 April 2017 bertempat di Plaza Insan Berprestasi Kemendikbud. Untuk memeriahkan acara, digelar pula acara pendukung seperti workshop tali temali oleh pembina pramuka, workshop pantun dan lainnya.
Indonesia sendiri sudah meratifikasi Convention for the Safeguarding of the Intangible Cultural Heritage UNESCO tahun 2013. Sejak 2008 hingga 2015 telah ada 7 Warisan Budaya Takbenda yang telah masuk daftar Warisan Budaya Takbenda UNESCO yaitu wayang, keris, angklung, batik, tari Saman, kerajinan Noken, dan tiga tarian Bali.
Ke depan Nadjamuddin mengatakan, Indonesia akan aktif mengajak negara lain untuk mengajukan jalur rempah sebagai warisan multinasional UNESCO.