SOLO, MENARA62.COM – Tim Pengabdian Masyarakat dari Fakultas Farmasi (FF) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) mendapatkan hibah pengabdian kepada masyarakat DRTPM DIKTI Tahun 2023. Kegiatan pengabdian ini menggandeng Kelompok Wanita Tani (KWT) Sri Rejeki, Sukoharjo.
Pengabdian ini berfokus pada upaya peningkatan kapasitas produksi dan pemasaran jamu instan yang dihasilkan oleh KWT Sri Rejeki. Dua dosen dari Farmasi UMS Setyo Nurwaini, M.Sc, dan apt., Ambar Yunita Nugraheni, M.Sc, berkolaborasi dengan dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Rita Wijayanti, SE, Akt, M.Sc., dari Fakultas Ekonomi UMS. Pengabdian ini juga melibatkan 8 mahasiswa jenjang sarjana di FF UMS.
KWT Sri Rejeki berlokasi di Desa Cabeyan, Bendosari, Sukoharjo. Berdasarkan data yang diperoleh, produksi tanaman biofarmaka atau empon-empon di kecamatan Bendosari cukup besar, yaitu jahe mencapai 31,5 ton, lengkuas 82 ton, kencur 18,5 ton, dan kunyit mencapai 69 ton. Hasil biofarmaka tersebut berdasar hasil panen dari luas panen berkisar 0,8-7 ha lahan tegal atau kebun. Hal inilah yang mendorong tim pengabdian UMS untuk mengembangkan potensi hasil kebun menjadi produk yang bernilai ekonomis lebih tinggi.
Setyo Nurwaini menerangkan bahwa kegiatan pengabdian seperti ini menjadi wadah bagi mahasiswa untuk dapat menerapkan ilmu yang telah diperolehnya untuk diterapkan di masyarakat. “Kegiatan ini juga menjadi ajang bagi mahasiswa untuk belajar menerapkan ilmu yang diperoleh selama di bangku kuliah kepada masyarakat. Mahasiswa belajar mengelola kegiatan, berinteraksi dengan masyarakat dan mencari solusi atas masalah-masalah yang ada di masyarakat,” terang dosen FF UMS itu.
Kegiatan pengabdian tersebut telah berjalan dari Agustus dan direncanakan akan berakhir pada Desember 2023 mendatang. Kegiatan yang dilakukan oleh tim, berupa pendampingan upaya peningkatan kapasitas produksi dan pemasaran produk jamu instan hasil produksi KWT yang diketuai oleh Sri Giyatmi.
Tepatnya, pada Selasa (10/10) telah dilakukan serangkaian kegiatan pelatihan pembuatan produk jamu instan yang baik, pelatihan pemasaran, dan pemberian hibah alat pendukung proses produksi jamu instan seperti alat peras empon-empon, kompor, tabung gas, dan alat pendukung produksi lainnya.
Setyo Nurwaini juga menambahkan bahwa tim pengabdian UMS akan terus mendampingi KWT dalam upaya peningkatan pemasaran produk melalui marketplace online.
Lurah Desa Cabeyan, Sugiono menyambut baik kegiatan ini dan berharap KWT Sri Rejeki bisa memanfaatkan peluang ini sebaik-baiknya sehingga dapat menjadi salah satu tambahan pemasukan bagi anggota KWT. (*)