SOLO, MENARA62.COM – Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) menerjunkan 15 mahasiswa dari Tim Program Penguatan Kreativitas Ormawa (PPKO) Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Farmasi (FF) di Desa Sidorejo, Klaten, Jawa Tengah dengan judul “OEMAH JAMU : Optimalisasi Konservasi Tumbuhan Obat Keluarga (TOGA) Guna Mewujudkan Masyarakat Berdaya Di Desa Sidorejo”.
Pelaksanaan kegiatan tersebut didampingi dosen Farmasi UMS, Apt. Peni Indrayudha, M.Biotech, Ph.D sebagai dosen pendamping. Sosialisasi mengenai tumbuhan obat keluarga dan peresmian lahan konservasi, tepatnya di Omah Ijo Desa Sidorejo, juga telah dilakukan. Lahan konservasi ini telah diresmikan pada Sabtu (2/9), oleh Drs. Suyatmin Waskito Adi, M.Si., selaku Kabag Minat dan Bakat dan Beasiswa Kemahasiswaan UMS.
Selain itu, kegiatan ini juga dihadiri Mas Ahmad Sulistyo selaku Sekretaris Desa Sidorejo, pengurus RT/RW, Kelompok Tani Hutan, perwakilan PT. Watu Leter, Ibu Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dan juga sejumlah warga di Desa Sidorejo.
Dina Yuli Astuti, Ketua Tim PPKO-BEM FF UMS memberikan rincian kegiatan yang dilakukan oleh timnya. Dia menerangkan, lahan konservasi yang telah diresmikan merupakan lahan kosong yang berlokasi di halaman belakang Omah Ijo Desa Sidorejo. Sebelum diresmikan, tim telah melakukan pengamatam mulai melalukan pembukaan lahan dengan dilanjutkan menyiapkan komponen-komponen pendukung seperti saluran air, kompos, tanah, dan sebagainya.
“Setelah itu, dilanjutkan untuk penanaman bibit-bibit TOGA yang sudah disiapkan. Sampai saat ini, tim PPKO bersama dengan anggota POKDARWIS juga rutin melaksanakan kegiatan perawatan berupa penyiraman tanaman setiap harinya, yang biasa dilakukan pada sore hari. Tim PPKO melibatkan Kelompok Sadar Wisata (POKDARWIS) dalam kegiatan rutin penyiraman agar semua pihak sama-sama mengetahui perkembangan tanaman, sehingga dapat menentukan langkah-langkah berikutnya,” terang Dina Yuli Astuti, Sabtu (30/9).
Menurut Mas Ahmad dalam sambutannya saat peresmian lahan konservasi, dirinya merasa bangga atas desanya karena menjadi bagian dari kegiatan yang diselenggarakan oleh Tim PPKO-BEM FF UMS dan siap mendukung penuh dengan menyediakan lahan dan lokasi pengembangan produk guna mewujudkan daya saing didesanya.
“Kami selaku warga Desa Sidorejo mengucapkan terima kasih kepada BEM FF UMS yang telah menjadikan Desa Sidorejo sebagai lokasi pengabdian. Semoga dengan adanya kegiatan ini dapat membantu desa sidorejo dalam menghidupkan kembali desa wisata yang sempat redup pasca masa pandemi,” ujar Mas Ahmad.
Pembimbing kegiatan PPKO ini juga turut menyampaikan sambutannya.
“Kami sangat berterima kasih kepada Bapak/Ibu atas dukungannya untuk kegiatan kemahasiswaan ini, sudah banyak merepotkan dan mengajak Bapak/Ibu untuk terus mendampingi kegiatan ini. Selain itu, saya sampaikan kepada tim agar terus selalu mempunyai semangat mengabdi dan konsisten terhadap apa yang telah dimulai untuk kegiatan ini,” papar Peni Indrayudha
Selain kegiatan penerjunan, TIM PPKO-BEM FF UMS juga melakukan kegiatan sosialisasi dan penyuluhan pemanfaatan tanaman obat keluarga oleh salah satu mahasiswa Farmasi UMS, Rafino Irhamni.
“Menjadi kebanggaan tersendiri dapat menjadi pemateri pada kegiatan ini. Kegiatan berlangsung baik dengan adanya diskusi dan interaksi antarwarga. Semoga ini menjadi awal untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat desa Sidorejo,” ungkap Rafino.
Ketua dari Tim PPKO-BEM FF UMS turut berharap, melalui program konservasi TOGA ini, Desa Sidorejo menjadi desa konservasi obat keluarga.
“Melalui program ini, Tim PPK Ormawa BEM FF UMS dapat bersinergi bersama masyarakat Desa Sidorejo dalam menjalankan program ini demi meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat Sidorejo serta menjadikan Desa Sidorejo, Klaten ini sebagai sentral desa konservasi TOGA yang berkelanjutan dan dapat menjadi contoh untuk desa-desa lain,” ujarnya pada saat kegiatan sosialisasi berlangsung.
Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan masyarakat Desa Sidorejo menjadi masyarakat berdaya yang dapat mengoptimalkan potensi desa yang ada, sehingga dapat memberikan dampak positif baik di bidang ekonomi maupun kesehatan. (*)