29.9 C
Jakarta

Tim UMS Sulap Sisa Pangan Jadi Pelet Ikan, Solusi Atasi Sampah Organik

Baca Juga:

SOLO, MENARA62.COM – Tim Pengabdian Masyarakat Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) kembali melakukan pengabdian untuk membantu menyelesaikan permasalahan yang sedang dialami oleh masyarakat. Melalui kolaborasi bersama antara BUMDES Gajah Makmur Desa Gajahan, Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar dengan Tim Pengabdian Masyarakat Program Studi Kesehatan Masyarakat dan Pendidikan Biologi UMS, tim membantu masyarakat dalam mengatasi permasalahan pengolahan sampah organic sisa makanan.

Ketua Tim Pengabdian, Windi Wulandari, S.KM., M.PH., mengungkap bahwa pengabdian ini dilakukan untuk membantu pengurus BUMDES Gajah Makmur dan Kelompok Wanita Tani (KWT) serta masyarakat setempat dalam mengolah sampah organik dengan jumlah besar. Ia juga menggagas program pelatihan pembuatan pelet ikan berbahan dasar sisa makanan yang dapat menjadi solusi ganda mengurangi pencemaran lingkungan akibat sampah organik sekaligus menekan biaya produksi ternak ikan.

“Desa Gajahan selama ini telah memiliki bank sampah yang mengelola limbah anorganik, namun masih kesulitan dalam mengolah sampah organik yang jumlahnya cukup besar. Di sisi lain, usaha ternak lele dan gurami yang dikelola BUMDES terkendala mahalnya biaya pakan yang menyebabkan jumlah kolam berkurang,” jelasnya, Senin (22/9).

Windi melanjutkan, kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman Pengurus BUMDES Gajah Makmur dan Kelompok Wanita Tani tentang peluang manfaat yang didapatkan dari sisa makanan. Ia menyebut sisa makanan dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pelet ikan.

“Tujuannya untuk meningkatkan pemahaman mereka kalau sisa makanan bukan sekedar menjadi sampah yang berakhir di TPA tetapi dapat dimanfaatkan sebagai sesuatu yang bernilai guna bahkan bernilai ekonomi. Contohnya kaya bahan baku pelet ikan,” paparnya.

Ia menjelaskan terkait proses pembuatan pelet mulai dari pemilihan bahan (sisa makanan) yang belum busuk dan berjamur, proses pencacahan/pemotongan, pengeringan sampah makanan, penghalusan/penepungan, pencetakan, hingga pengeringan menggunakan mesin penunjang yang disediakan dari UMS.

Windi berharap pengabdian ini dapat meningkatkan kemandirian pangan masyarakat. “Harapannya kegiatan pengabdian ini dapat meningkatkan keterampilan dan meningkatkan kemandirian pangan masyarakat serta memberikan manfaat yang signifikan bagi masyarakat, lingkungan dan menjadi dasar untuk pelaksanaan program serupa di masa mendatang,” harapnya. (*)

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!