JAKARTA, MENARA62.COM – Program Indonesia International Student Mobility Awards (IlSMA) merupakan program pertukaran mahasiswa yang digagas oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) guna memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk merasakan atmosfer pembelajaran di berbagai kampus ternama di luar negeri. Tahun ini Kemendikbud menyediakan kuota untuk 1.000 mahasiswa Indonesia.
Sebagai langkah persiapan program tersebut, Kemendikbud melalui Subpokja Pertukaran Mahasiswa Luar Negeri melaksanakan penjajakan kerja sama dengan berbagai universitas di Amerika dan Kanada yang akan menjadi calon mitra universitas, secara daring pada Rabu (13/4). Universitas yang berminat menjadi calon mitra diharuskan mengirim proposal berisi program/kegiatan yang akan diikuti oleh mahasiswa Indonesia disertai dengan ketentuan lainnya seperti pembiayaan, mata pelajaran, dan sebagainya.
Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Ditjen Dikti Kemendikbud, Aris Junaidi menjelaskan mahasiswa yang mengikuti program Mobilitas Internasional Mahasiswa Indonesia akan belajar selama satu semester di universitas terkemuka dunia denga konversi setara dengan 20 SKS atau kira-kira 3 sampai 4 mata kuliah. Kemendikbud memfasilitasi secara penuh kebutuhan mahasiswa selama mengikuti program ini mulai dari tuition fee, book allowance, settlement dan living allowance, health insurance, transportation dan visa serta emergency fund.
“Kesempatan ini tentu dapat dimaksimalkan seoptimal mungkin oleh mahasiswa untuk menimba ilmu di universitas terkemuka dunia dan akan diberikan kepada mahasiswa yang memenuhi kualifikasi persyaratan yang berlaku,” terang Aris dalam siaran persnya, Selasa (13/4/2021).
Sementara itu, Ketua Subpokja Mobilitas Internasional Mahasiswa Indonesia, Junaidi menuturkan melalui program pertukaran luar negeri, mahasiswa diharapkan tidak hanya memiliki pengalaman belajar di kampus ternama di luar negeri tapi juga mahasiswa memiliki kesempatan untuk mengambil mata kuliah pilihan serta kegiatan-kegiatan yang ada yang diperuntukan bagi mahasiswa internasional sebagai bekal berharga.
Lebih lanjut Wakil Ketua Sub Pokja Mobilitas Internasional Mahasiswa Indonesia Rahmat Sriwijaya juga menjelaskan meskipun dalam kondisi pandemi, Kemendikbud berharap agar mahasiswa Indonesia masih dapat berangkat ke negera universitas tujuan meskipun kegiatan pembelajaran dilaksanakan secara daring.
“Dengan berangkat ke negera kampus tujuan dimaksudkan agar mahasiswa tidak hanya memiliki pengalaman belajar di kelas internasional tapi juga pengalaman tinggal di luar negeri,” pungkasnya.