MAGELANG, MENARA62.COM – Peran aktivis dalam memperjuangkan hak asasi manusia dan keadilan sosial sangatlah penting. Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) sebagai agen perubahan, menggelar Kelas Kastrat (Kajian isu Strategis) pada Senin (31/07) di Auditorium Kampus 1 UNIMMA. Dengan tema “Membangun Aktivisme Kolaboratif Menuju Perubahan”, kegiatan diikuti oleh 50 peserta yang merupakan mahasiswa delegasi organisasi mahasiswa (ormawa) di lingkungan UNIMMA dan BEM Universitas Tidar (UNTIDAR).
Adam Kusuma Aji, Ketua Panitia mengatakan Kelas Kastrat baru pertama kali diadakan di UNIMMA. “Kita mengambil tema tersebut karena memiliki pesan kepada aktivis terutama di UNIMMA. Kolaboratif dan Menuju Perubahan, karena dalam aktivisme nggak bisa dikerjakan sendiri. Banyak perspektif dan ideologi yang perlu kita jadikan satu. Kita akan bersama-sama membangun perubahan yang lebih ideal, inklusif, dapat diterima, dan bermakna untuk masyarakat,” ujarnya.
Dalam Kelas Kastrat menghadirkan empat narasumber dengan berbagai materi yang disajikan di antaranya Muhammad RM Fayasy Fallaq, SH., penulis di akun @advokatinstitusi memaparkan Analisis Isu, Penulisan Kajian Strategi dan Konsep Altruisme. Adapun Rizki Abiyoga, SH (pegiat Rumah Muda Integritas) menjelaskan Teknik Agitasi, Propaganda dan Manajemen Massa dalam Pergerakan. Sedangkan, Hary Abdul Hakim, SH., LLM (Dosen Fakultas Hukum UNIMMA) menyampaikan materi Hukum dan HAM di Indonesia serta Heniyatun, SH., M.Hum (Ketua LKBH UNIMMA) memaparkan Advokasi dan Resolusi Konflik.
Hijrah Eko Putro, M.Pd, Ketua Lembaga Pengembangan Mahasiswa (LPMa) memberikan sambutan sekaligus membuka acara mengapresiasi kegiatan BEM Universitas tersebut. “LPMa mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada teman-teman BEM UNIMMA khususnya Divisi Sosial Politik, yang telah menginisiasi kegiatan Kelas Kastrat. Harapannya, kegiatan kali ini bisa berjalan sukses, lancar dan meningkatkan pemahaman tentang pentingnya advokasi dalam menyuarakan isu sosial politik,” tuturnya.
Diharapkan, Kelas Kastrat tersebut dapat menjadi platform bagi aktivis untuk belajar, berkolaborasi dan saling menginspirasi satu sama lain untuk meningkatkan perannya dalam masyarakat. (*)