SOLO, MENARA62.COM – Generasi muda saat ini dipercaya dapat menjadi pendobrak bagi kemajuan bangsa, maka Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) sebagai bagian dari generasi muda perlu melakukan regenerasi dan perkaderan supaya dapat memberikan kontribusi kepada bangsa dan negara.
Guna meningkatkan pemahaman tentang peran IMM di PTMA (Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah) serta mencari solusi dari persoalan yang dihadapi dalam perkaderan di PTMA, Biro Kemahasiswaan Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) mengadakan Seminar Nasional Perkaderan dengan mengambil tema “Urgensi Perkaderan di Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah”.
Seminar yang dilaksanakan pada Sabtu (12/08/2023) di Ruang Utsman Fakultas Kedokteran UMS, menghadirkan Abdul Musawir Yahya selaku Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat IMM, Bachtiar Dwi Kurniawan selaku Ketua Majlis Pembinaan Kader dan Sumberdaya Insani (MPKSDI) Pimpinan Pusat Muhammadiyah, serta Dr., Mahasri Shobahiya, M.Ag selaku Kepala Bagian Kaderisasi dan Da’wah UMS.
Prof., Dr., Sofyan Anif, M.Si selaku Rektor UMS dalam sambutannya menyampaikan, perkaderan di Muhammadiyah tidak hanya diarahkan untuk menjadi tokoh Muhammadiyah, tapi juga nasional. “Perkaderan ini tidak hanya untuk menjadi tokoh Muhammadiyah, tapi juga menjadi tokoh nasional, menjadi pemikir-pemikir bangsa,” ujar Sofyan Anif.
Dia juga menyampaikan perlunya menciptakan kader-kader yang nanti akan menjadi aktor dalam melakukan perubahan dan pembangunan bangsa Indonesia.
Kepala Bagian Kaderisasi dan Da’wah, Mahasri Sobahiya mengungkapkan masih minimnya kuantitas mahasiswa UMS yang bergabung menjadi kader IMM, mungkin saja diakibatkan kurangnya kesiapan mahasiswa menjadi aktivis IMM.
“Pada tahun 2022 itu kira-kira hanya 3% per-angkatannya yang punya kesiapan menjadi aktivis IMM,” ujar Kepala Bagian Kemahasiswaan itu.
Ia mengungkapkan perlunya strategi berkemajuan serta upaya dalam menerapkan slogan anggun dalam moral unggul dalam intelektual. “Itu akan bisa menjadi menarik untuk menggait minat mahasiswa bergabung ke IMM,” ujar Mahasri.
Abdul Musawir Yahya dalam wawancara terpisah menegaskan, pemuda saat ini akan dilihat dari kemampuan mengejawantahkan karya dalam kehidupan bermasyarakat. “Sekarang anak muda itu yang dilihat bukan hanya pandai bicara atau baca buku, ” ujar Musawir Yahya.
IMM menurutnya memiliki tugas penting dalam menyiapkan generasi muda yang akan menjadi pendobrak kemajuan bangsa Indonesia. “IMM harus melakukan regenerasi dan kaderisasi untuk memberikan kontribusi kepada negara,” ujar Musawir Yahya
Ia juga berpesan supaya anak IMM dapat menghidari konflik, serta memperbanyak diskusi, melakukan pengkajian dan mengejawantahkan dalam kehidupan bermasyarakat.
Kegiatan ini diikuti oleh Kader IMM dari 14 Komisariat di UMS, Kader IMM AISKA University, Kader IMM ITScPKU Surakarta, serta Korps Instruktur IMM Cabang Surakarta dan Sukoharjo. Kemudian Pimpinan Cabang IMM Sukoharjo dan Surakarta serta alumni IMM UMS. (*)