JAKARTA, MENARA62.COM -– Dari beberapa moda transportasi, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memberikan perhatian khusus kepada moda darat, khususnya di dua titik yaitu Merak dan Tol Cikampek-Cipali.
“Saya memberikan perhatian khusus, karena di titik-titik tersebut terdapat jumlah kendaraan yang besar sekali, dan hal tersebut dilakukan individu sehingga kita harus memantau prasarana yang ada,” jelas Menhub ketika memberikan keterangan kepada media di Posko Terpadu Angkutan Lebaran Tahun 2018, Jakarta (7/6/2018).
Selain moda darat, Menhub juga menekankan titik krisis di moda laut. Menhub menjelaskan dari tahun ke tahun, di Pelabuhan Kalianget, Madura, Jawa Timur, selalu terdapat penumpang yang liar. “Saya minta kepada Syahbandar agar ketap melakukan pengawasan jumlah penumpang dan tiap penumpang harus menggunakan life jacket,” tegas Menhub.
Menhub menyatakan, Kementerian Perhubungan telah menyiapkan kapal-kapal milik Kementerian Perhubungan untuk melakukan pengawalan apabila ada penumpang berlebih. Titik-titik penting lainnya, di sektor perhubungan laut adalah pelabuhan di Banjarmasin, Balikpapan, Tarakan, dan Makassar. Oleh karena itu, Menhub meminta seluruh pihak untuk mempersiapkan dengan baik.
Di sektor perhubungan udara, dengan adanya pertumbuhan angkutan udara sebanyak 9%, Menhub mengatakan, dibutuhkan suatu koordinasi yang intensif. Pada masa Angkutan Lebaran 2018, Menhub menyatakan ada tambahan 3.500 slot penerbangan dari Jakarta ke beberapa daerah di Indonesia.
“Untuk seluruh Indonesia, ada 7 ribu slot dan itu merupakan jumlah yang besar. Sehingga untuk memperlancar movement, kita menyiapkan waktu operasi bandara hingga pukul 24.00,” jelas Menhub.
Tanah longsor
Sementara itu, untuk moda kereta api, Menhub menyatakan terdapat ancaman tanah longsor di beberapa titik rel kereta api dan Menhub meminta PT KAI untuk melakukan langkah-langkah antisipatif.
Kementerian Perhubungan memprediksi terdapat dua kali puncak arus mudik yaitu 8-9 Juni 2018 dan 12-13 Juni 2018. Sementara untuk arus balik, semula puncaknya akan terjadi pada 24-25 Juni 2018 namun setelah dievaluasi, arus balik akan lebih banyak pada 19-20 Juni 2018.
Sementara untuk jumlah pemudik, Kementerian Perhubungan memprediksi akan mencapai 19,50 juta orang atau mengalami kenaikan sebesar 5,17% dari tahun lalu yang berjumlah 18,60 juta orang.
Posko Terpadu Angkutan Lebaran Tahun 2018, berlangsung selama 18 hari yang dimulai pada 7 Juni 2018 (H-8) sampai dengan 24 Juni 2018 (H+8). Posko ini diikuti oleh seluruh jajaran Kementerian Perhubungan, KNKT, PT Angkasa Pura I dan II, Perum LPPNPI, PT Pelindo, PT ASDP Indonesia Ferry, Perum Damri, BMKG, Basarnas, Korlantas Polri, Kementerian ESDM, Kementerian Kesehatan, Dishub DKI Jakarta, Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI), Organisasi Amatir Radio Indonesia (Orari), dan Sentra Komunikasi Mitra Polri (Senkom Mitra Polri).