Donald Trump adalah presiden Amerika. Ketika dia berkuasa tampak sekali congkak dan pongahnya. Seakan-akan dia tidak hanya sebagai kepala negara Amerika, tapi juga pemimpin dan penentu untuk seluruh dunia.
Sehingga kalau dia ngomong, tampak dengan seenak perutnya saja. Dia tidak peduli sedikitpun apakah orang akan tersinggung atau tersakiti oleh ucapannya. Dalam pergaulan internasional, dia dengan entengnya mengakui Yerusalem sebagai ibukota dari negara Israel yang dia bela. Padahal itu adalah tanah dan wilayah, milik dari rakyat dan bangsa Palestina. Tapi dia tidak peduli dengan itu semua, karena bagi dia, membela negara yang menjadi pendukung utamanya adalah hal yang penting dan lebih utama, meskipun daerah tersebut bukanlah merupakan hak mereka.
Demikianlah Trump dengan sikap dan perilakunya. Dia juga dikenal sangat memusuhi Islam dan umatnya, dan sering menuduh Islam dengan predikat-predikat yang tidak enak didengar oleh telinga. Cuma sayangnya, umat Islam tidak bisa berbuat banyak dalam menghadapinya, sehingga mereka hanya bisa berdoa semoga pemerintahan Trump yang zhalim ini cepat berakhir.
Sekarang doa umat Islam telah dikabulkan oleh Tuhan yang maha kuasa, karena kekuasaannya akan berakhir dengan kekalahannya. Dia tampak panik dan tidak siap untuk menerima hasil pemilihan yang ada. Karena dia sudah benar-benar tidak sanggup untuk turun dari kursi tempat duduknya, sebab dia telah merasakan bagaimana lezat dan nikmatnya kekuasaan tersebut dilidahnya.
Donald Trump telah ditaklukkan oleh Joe Bidden, musuhnya. Bidden tampak cerdas dan rendah hati dalam penampilannya. Kunci kemenangan Joe Bidden karena dia pandai mengambil hati rakyat dan orang Islam yang ada disana, sehingga mereka percaya Biddenlah yang terbaik untuk menjadi pemimpin mereka. Apalagi mereka tahu kepribadiannya lebih baik dari orang yang digantikannya, dimana dia tidak mau mencela agama dan umatnya. Ini jelas merupakan sesuatu yang sangat disukai oleh semua pengikut agama mana saja.
Sekarang, Amerika Serikat jelas akan memasuki lembaran baru dalam kehidupan pemerintahannya. Karena dipimpin oleh orang yang lembut yang sangat tinggi adab dan etikanya.
Tapi kita tentu juga belum bisa untuk cepat-cepat percaya. Untuk membuktikannya, mari kita tunggu saja pelantikannya dan masa 100 hari dia memegang kekuasaannya.
Selamat Joe Bidden, menjadi presiden baru Amerika. Dunia menunggu sikap dan tindakan Anda dalam menangani masalah-masalah dunia yang ada. Supaya jelas dan tampak kontribusi Anda bagi terciptanya keamanan dan ketentraman serta kedamaian dunia.
Penulis: Anwar Abbas, Ciputat, 8 November 2020.