JAKARTA, MENARA62.COM–Pemerintahan Presiden Donald Trump, Kamis waktu setempat, mengajukan perubahan pada pasar asuransi perorangan Obamacare yang disambut para penerbit asuransi sebagai awal yang baik namun membangkitkan kekhawatiran naiknya biaya asuransi konsumen.
Presiden Donald Trump dan para anggota Kongres dari Partai Republik sudah berjanji untuk mencampakkan UU layanan kesehatan yang ditandatangani pada 2010 itu yang merupakan warisan utama pemerintahan Barack Obama. Namun mereka berjuang untuk sepakat mengenai penggantian UU itu yang memperpanjang asuransi kesehatan bagi 20 juta warga Amerika.
Aturan baru yang diusulkan dan disiarkan oleh bagian divisi Departemen Kesehatan dan Pelayanan Kesehatan itu merancang perubahan yang akan menggantikan sistem yang dikembangakan Obama dan dimunculkan setelah Humana Inc akan menarik diri dari pasar ini pada 2018.
Belum jelas benar unsur-unsur apa dalam Obamacare yang masih dipertahankan oleh formula pengganti yang disiapkan Republik itu.
Atusan baru ini tidak menyebutkan perubahan yang harus dibuat oleh UU itu, seperti subsidi berbasis pendapatan dalam Obamacare.
Perubahan itu akan memperketat proses pendaftaran dan memungkinan perusahaan asuransi mengumpulkan pembayaran premium tak terbayarkan sehingga mempersulit orang untuk masuk dan keluar skema asuransi. Pihak penerbit asuransi mengatakan “mempermainkan sistem” telah menciptakan gabungan tidak menguntungkan antara kesehatan dengan konsumen sakit.
UU Affordable Care ditujukan untuk menghilangkan belanja layanan kesehatan yang terus meninggi, namun data menunjukkan beban tetap saja naik. Pemerintah AS melaporkan bahwa belanja kesehatan AS pada 2017 diperkirakan naik 5,4 persen menjadi 3,36 triliun dolar AS setelah pada 2016 mencapai 4,8 persen, demikian Reuters.