28.9 C
Jakarta

Tujuan Reuni Mujahid 212 untuk Merekatkan Persatuan dan Kesatuan

Baca Juga:

Jakarta, Menara62.com–Panitia Maulid Agung dan Reuni Mujahid 212 kembali menegaskan bahwa tujuan kegiatan ini adalah dalam rangka merekatkan kembali persatuan dan kesatuan bangsa pada umumnya, serta ukhuwah Islamiyah pada khususnya.
“Acara ini terbuka untuk anak bangsa, semua kalangan, Sehingga tak ada alasan untuk menghalang-halangi, apalagi bertindak berlebihan, melakukan aksi-aksi menggalang opini dan kekuatan publik untuk menggagalkan acara ini,” kata Penanggung Jawab acara Maulid Agung dan Reuni Mujahid 212, KH. Ahmad Shobri Lubis, dalam keterangan kepada wartawan di Aula Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia Pusat (DDII) Jl Kramat Raya Jakarta, Jumat sore (29/11).
Dia didampingi Ketua Panitia Pengarah (SC) Ust Yusuf Muhammad Martak, Sekretaris SC Ust Slamet Ma’arif dan Ketua Panitia KH. Awiet Masyhuri. Pihak panitia sangat menyesalkan masih ada sekelompok kecil ( 212 Phobia ) yang secara sengaja dan  sistematis, melakukan aksi-aksi ingin membatalkan kegiatan Maulid Agung dan Reuni Mujahid  212.
“Seperti ada yang memasang spanduk ajakan untuk tidak menghadiri acara ini,
membatalkan bus yang sudah disewa, mendesak gubernur DKI mencabut izin dan tak sedikit
komentar-komentar negatif terutama di media sosial. Kami sangat sesalkan aksi-aksi ini.
Kami mengimbau untuk tetap menjaga ukhuwah Islamiyah dan ukhuwah Wathoniyyah,
menjaga persatuan dan kesatuan,” kata Ust Slamet Ma’arif.
Dalam kesempatan itu, panitia mengungkapkan bahwa persiapan acara sudah hampir
mencapai 90 persen. Sejumlah perizinan dan rekomendasi telah dikantongi panitia. Panitia menyatakan terima  kasih kepada semua pihak yang telah mempermudah urusan ini, khususnya Pemprov DKI Jakarta dan Polda metro jaya.
Hari Jumat (29/11/2019) ini, sudah mulai ada sejumlah kegiatan di Monas, yakni mobilisasi sejumlah alat pendukung kegiatan. Dari daerah pun, laporan sudah mulai masuk tentang alumni 212 yang akan berangkat ke Jakarta. Ada yang sudah berangkat dengan sepeda, kendaraan bermotor,  dengan mengendarai Kuda, dan lain-lain.
“Kami belum bisa melaporkan jumlah yang akan hadir dari daerah-daerah, tetapi kami sangat yakin tidak akan berbeda dengan tahun tahun sebelumnya. Beberapa masjid di Jakarta pun sudah siap sebagai tempat singgah dan atau istirahat peserta  dari daerah.” ujar Slamet Ma’arif.
Sebagaimana diketahui, bahwa kegiatan reuni mujahid 212 ini juga dirangkai dengan MaulidNabi Muhammad SAW. Bertepatan dengan hari kelahiran Rasulllah SAW, telah terjadi penistaanagama, khususnya terhadap Nabi Muhammad SAW oleh Ibu Sukmawati Soekarnoputeri.
“Kami menyayangkan belum adanya progress atas laporan saudara-saudara kami atas penghinaan yang dilakukan Ibu Sukmawati yang sudah berkali-kali menghina, menista agama Islam,” tutur KH. Awiet Masyhuri.
Seperti diketahui, sebelumnya  Sukmawati membanding-bandingkan peran Rasulllah SAW dengan Soekarno di saat jaman penjajahan. Untuk itu, lanjut KH Awiet Masyhuri, pihaknya meminta kepada pihak kepolisian, untuk segera memproses secara hukum, Ibu Sukmawati Soekarno Putri, sebagaimana hukum yang berlaku di negeri ini. “Jangan sampai
Negara bertindak tidak adil dalam penegakan hukum,” tambahnya.
Selanjutnya melalui acara reuni j212 yang ketiga ini, panitia mendesak kepada semua pihak agar menghentikan pengasingan politik IB HRS, jangan langgar HAM beliau selaku warga negara Indonesia. “Kami juga akan berdo’a agar Alloh SWT menyelamatkan saudara kami di Gaza Palestina,” tambah Ust Yusuf Muhammad Martak.
Panitia kembali mengajak umat muslim khususnya Alumni 212 untuk hadir di kegiatan
Reuni mujahid 212 dengan menjaga Akhlaqul Karimah, tertib, damai dan bersih.
“Ayo putihkan monas, pada hari Senin, 2 Desember 2019, mulai pukul 02.30 WIB yang dimulai dengan shalat tahajud, hingga pukul 8.30 WIB, Bawa bendera merah putih, bendera ormas masing masing serta diharapkan mengenakan pakaian putih. Kepada karyawan yang berkantor di sekitar Monas, kami ajak untuk Shalat Subuh berjamaah serta sarapan pagi bersama di sejumlah titik logistik yang tersebar di Monas,” demikian Yusuf Martak.
- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!