SOLO, MENARA62.COM – Tim Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) Research Management Center (RMC) Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) terjun langsung untuk melaksanakan kegiatan Revitalisasi Kebun Gizi di desa Wates, Simo, Boyolali.
Kegiatan revitalisasi kebun gizi yang dilaksanakan mulai tanggal 2 Agustus 2024 ini melibatkan 5 kebun gizi pada 5 RT berbeda di Desa Wates. Upaya revitalisasi Kebun Gizi ini dilakukan untuk nantinya dapat membantu menurunkan risiko stunting pada balita yang ada di kelima RT ini. Berdasarkan data yang diambil pada bulan Februari 2024, didapatkan 5 RT dengan kasus tertinggi risiko stunting pada balita di desa Wates.
Insyiroh Suhaimah, Ketua TIM PPK Ormawa RMC Farmasi UMS memberikan rincian kegiatan yang dilakukan oleh timnya. Dia menerangkan, lahan kebun gizi yang ada di lima RT ini akan direvitalisasi, diawali dengan melakukan survei pada kebun gizi tiap RT, lalu membersihkan kebun, dan kemudian memperbaiki kebun yang terbengkalai.
“Setelah itu, dilanjutkan dengan penanaman bibit – bibit yang sudah disiapkan oleh Tim PPKO RMC. Kegiatan ini juga nantinya akan melibatkan peran dari warga dalam perawatan kebun gizi, dan harapannya dapat menjadi solusi untuk menurunkan risiko stunting pada balita di Desa Wates,” terang Insyiroh Suhaimah, Rabu (7/8/2024).
Sedangkan pada tanggal 4 Agustus 2024, Tim PPK Ormawa ini juga telah mulai melakukan penanaman beberapa bibit tanaman pada Kebun Gizi di RT 09 desa Wates.
Kegiatan ini mendapatkan antusias dari warga di desa Wates. Menurut salah satu warga, adanya revitalisasi kebun gizi ini sangat bermanfaat bagi warga dan siap mendukung kegiatan yang diadakan oleh Tim RMC Fakultas Farmasi UMS.
“Alhamdulillah sekali dengan adanya revitalisasi Kebun Gizi ini, kebunnya jadi berfungsi lagi dan ada tanamannya lagi. Warga juga ada kegiatan lagi, ikut bantu – bantu merawat kebun gizi karena sudah lama juga kebunnya terbengkalai,” ucap salah satu warga RT 09.
Dengan adanya kegiatan revitalisasi ini, diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi warga terutama di bidang kesehatan serta keterlibatan warga dalam perawatan dan keberlangsungan program kebun gizi ini. (*)