30.3 C
Jakarta

UAD Bangun Laboratorium Sampah di Murtigading Bantul

Baca Juga:

BANTUL, MENARA62.COM — Universitas Ahmad Dahlan (UAD) dan Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) membangun Laboratorium Sampah di Desa Murtigading, Kapanewon Sanden. Kamis (2/6/2022), Laboratorium tersebut diresmikan Bupati Bantul, H Abdul Halim Muslih yang dihadiri Rektor UAD, Dr Muchlas MT dan jajarannya.

Wakil Rektor UAD Bidang Akademik, Rusydi Umar ST, MT, PhD menjelaskan saat ini Kabupaten Bantul sedang menghadapi permasalahan sampah. Data menunjukkan potensi timbulan sanpah di Kabupaten Bantul sebesar 400 ton/hari. Sedang kemampuan pemerintah dalam penanganan sampah baru sebesar 100 ton/hari.

“Sehingga permasalahan sampah sangat mendesak untuk segera ditangani. Sampah menjadi tanggung jawab kita bersama, baik pemerintah, kalurahan, pengusaha, akademisi, kelompok masyarakat, dan tentu saja masing-masing individu,” kata Rusydi.

Pemerintah Bantul, lanjut Rusydi, telah bertekad mewujudkan Bersih Sampah 2025 melalui Gerakan BANTUL BERSAMA (Bantul Bersih Sampah di Tahun 2025). Gerakan ini telah dilaunching Bupati Bantul pada tanggal 12 Oktober 2021.

Gerakan BANTUL BERSAMA memiliki empat kegiatan utama. Pertama, membangun budaya/kesadaran dan kepedulian masyarakat dalam pengurangan sampah dari sumber sampah (rumah tangga). Kedua, menyusun dan menetapkan kebijakan operasional pengelolaan sampah.

Ketiga, mengoptimalkan kelompok pengelola sampah dan membangun model pengelolaan sampah berbasis Badan Usaha Milik Kalurahan (BUMKal). Keempat, pembangunan fasilitas dan sarana prasarana pengelolaan sampah.

Menurut Rusydi, gerakan ini dapat diwujudkan apabila ada sinergisitas dan kolaborasi dari berbagai stakeholder dalam pengelolaan sampah di Kabupaten Bantul. “Salah satu akademisi, Universitas Ahmad Dahlan (UAD) melalui penelitian dan pengabdian dosen sebagai mana seperti yang tertuang dalam Catur Dharma Perguruan Tinggi. Program ini akan berhasil apabila dilaksanakan secara masif, intensif dan berkelanjutan,” kata Rusydi.

Dijelaskan Rusydi, konsep pengelolaan sampah di Desa Murtigading sebagai desa Mitra UAD adalah pengelolaan sampah berbasis BUMKal (Badan Usaha Milik Kalurahan) dengan berdasarkan kebijakan operasional sampah yang telah ditetapkan berdasarkan peraturan Bupati Bantul. Sampah non organik dipilah sedari tingkat rumah tangga (RT) dengan berbasis bank sampah disesuaikan dengan kearifan lokal RT atau wilayah masing-masing. “Melalui BUMKal sampah non organik menjadi barang masuk industri atau didaur ulang,” jelasnya.

Sedangkan sampah organik dikelola melalui beberapa tahap. Antara lain, pertama, ember tumpuk (yang menghasilkan magot untuk pakan ayam, lindi untuk pupuk cair ataupun bekas magot untuk media tanam). Kedua, tong komposter atau losida yang akan menghasilkan kompos ataupun ecoenzym yang akan menghasilkasn sabun atau obat kulit atau bahan pembersih.

“Harapannya masyarakat dapat mengelola sampah organic dengan sistem “integrated farming.” Kolaborasi pemanfaatan yang akan menghasilkan berbagai manfaat untuk perternakan ataupun pertanian. Sehingga bisa meningkatkan perekonomian masyarakat,” katanya.

Rektor UAD memperhatikan pengolahan sampah plastik. (foto : istimewa)

UAD, kata Rusydi, melalui pendanaan internal dan eksternal menempatkan beberapa alat pengolahan sampah senilai Rp 300 juta. Kemudian melalui pendanaan internal menerjunkan 15 kelompok pengabdian dosen bertema Bantul Bersih sampah 2025 dengan nilai masing-masing Rp 10-20 juta. Harapannya, akan dapat membantu percepatan mewujudkan Bantul Bersih Sampah di tahun 2025.

Tahun ini, kata Rusydi, UAD berhasil mendapatkan dana dari Direktorat Riset dan Pengabdian Kepada Masyarakat Pendidikan Tinggi (DRPM Dikti) khusus untuk Kabupaten Bantul dengan tiga judul pengajuan. Dua di antaranya bertema pengelolaan sampah di Kabupaten Bantul dan satu berada di Kalurahan Murtigading ini.

Di sisi lain, UAD juga mengajukan pendanaan matching fund kemitraan dengan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bantul dan menggandeng Dunia Industri yang ada di Bantul (PT Anugrah Alam Manunggal) mengenai membangun center of excellent green economy. Upaya ini sebagai hilirisasi riset pengelolaan sampah mandiri guna mewujudkan Gerakan Bantul Bersih Sampah di tahun 2025.

“Semoga apa yang dilakukan UAD ini dapat membawa manfaat bagi Kabupaten Bantul, khususnya Kalurahan Murtigading dan juga sekuruh masyarakat sekitarnya,” harap Rusydi.

Bupati Bantul, H Abdul Halim Muslih mengatakan pembangunan Laboratorium Mini ini sejalan dengan misi Pemerintah Kabupaten Bantul. Khususnya misi keempat yaitu peningkatan kualitas lingkungan hidup, infrastruktur dan pengelolaan risiko bencana.

Masalah lingkungan hidup yang memerlukan perhatian di Kabupaten Bantul adalah sampah. Karena itu, untuk meningkatkan kualitas lingkungan hidup, Pemerintah Kabupaten Bantul telah mencanangkan Program Bantul Bersih Sampah Tahun 2025 atau BANTUL BERSAMA.

“Peresmian Laboratorium Mini UAD ini akan menguatkan upaya kita dalam pengelolaan sampah. Sehingga sampah tidak menjadi masalah serius yang dapat mengancam kelestarian lingkungan. Tetapi justru bisa memberikan manfaat bagi kita, bila sampah dikelola dengan sebaik-baiknya,” kata Abdul Halim. (*)

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!