YOGYAKARTA, MENARA62.COM — Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta membantu Sembako bagi mahasiswa yang tidak mudik karena Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) ini memberlakukan lockdown. Menurut rencana lockdown akan sampai akhir Bulan Mei 2020.
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Gatot Sugiharto, SH, MH mengemukakan hal tersebut dalam rilis yang dikirim ke redaksi menara62.com, Senin (6/4/2020). Selain memberikan Sembako,UAD juga memberikan potongan SPP sebesar Rp 200 ribu per mahasiswa pada semester gasal 2020/2021.
Lebih lanjut Gatot mengatakan UAD mengimbau agar seluruh sivitas akademika, termasuk mahasiswa tidak mudik. “Atas dasar tersebut, UAD bertanggung jawab memberikan hak-hak bagi mahasiswa yang tidak mudik. Salah satunya dengan memenuhi kebutuhan pokoknya,” kata Gatot.
Menurut Gatot, ada 2.000-an mahasiswa yang tetap tinggal di Yogyakarta. Mahasiswa yang ingin mendapatkan bantuan Sembako harus mengisi data di Google Form. Pemberian bantuan Sembako ini berlangsung Sabtu-Rabu (4-8/4/2020).
“Bantuan Sembako diutamakan bagi mahasiswa luar daerah, dan mereka yang benar-benar membutuhkan. Akan tetapi, ada juga beberapa yang tidak mengisi data di Google Form dan tetap kami layani. Pemberian bantuan kepada mahasiswa yang tidak mudik ini berdasarkan dari data kebutuhan yang telah diisikan para mahasiswa,” jelas Gatot.
Muhammad Irfan, Mahasiswa Fakultas Sastra, Budaya dan Komunikasi (FSBK) yang berasal dari Sulawesi Selatan mengaku sangat terbantu dengan bantuan Sembako dari UAD. “Alhamdulillah pemberian bantuan ini cukup meringankan saya sebagai mahasiswa yang masih tinggal di Yogyakarta. Apalagi banyak warung yang tutup di tengah keadaan pandemik corona,” kata Irfan.
Sementara Vena Anisa, mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi menuturkan hal yang sama. Ia sangat terbantu dengan bantuan tersebut. “Terima kasih atas bantuan dan kepedulian UAD. Semoga bantuannya tidak sekali ini saja dan bisa ditambah lagi,” ujar perempuan yang berasal dari Kalimantan Barat ini.