PALU, MENARA62.COM — Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta menghadiri Consorsium Meeting Serries 7 Erasmus+ Building Universities in Leading Disaster Resilience (BUiLD) di Universitas Muhammadiyah Palu, Sulawesi Tengah, Kamis-Jumat (25-26/8/2022). Tim UAD terdiri Ida Puspita, MA Res, Dholina Inang Pambudi, MPd, dan Oktomi Wijaya, SKM, MSc.
Ida Puspita, Koordinator Hibah Erasmus+ UAD dan Kepala Bidang Kerja Sama Luar Negeri. Dholina Inang Pambudi, Kepala Ahmad Dahlan Disaster Management Center. Sedang Oktomi Wijaya, Wakil Ketua BUiLD Erasmus+ dan Koordinator Kerja Sama dan Pendidikan/ Pelatihan Ahmad Dahlan Disaster Management Center.
Dijelaskan Ida Puspita, pertemuan dibuka secara resmi Rektor Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Palu, Prof Dr H Rajindra, SE, MM yang diwakili Ketua Project BUiLD di Unismuh Palu, Fika Omolu dan Nadine Sulkowski, Koordinator BUiLD Project dari University of Gloucestershire Inggris.
Kegiatan, lanjut Ida Puspita, diisi dengan Workshop Virtual Reality Development dan Pre-workshop Meeting Virtual Reality Development yang disampaikan perwakilan dari Institute of Porto Portugal. Pada sesi ini, IP Portugal mendampingi semua peserta untuk mencoba aplikasi Virtual Reality
kebencanaan yang dikembangkan oleh IPP sebagai salah satu luaran dari project BUiLD ini.
“Sesi VR kebencanaan ini diadakan untuk melatih peserta dalam mengoperasikan aplikasi VR gempa yang dikembangkan oleh IPP Portugal dalam project ini. Aplikasi ini nantinya dapat digunakan di Pusat Studi Kebencanaan masing-masing universitas sebagai media pembelajaran untuk menumbuhkan kesadaran dan ketangguhan bencana,” kata Ida Puspita.
Pada hari kedua, tambah Ida, seluruh tim mengunjungi daerah-daerah yang terdampak tiga bencana alam (gempa, tsunami dan likuifaksi) di Palu pada tahun 2018. Tim juga mengunjungi Masjid Terapung, Jembatan Kuning, Balaroa, dan Petobo.
Setelah acara dilanjutkan dengan presentasi tentang Curriculum Development Workshop yang disampaikan oleh University of Copenhagen Denmark, riset
kebencanaan oleh University of Gloucestershire, dan Quality Management and Development of Future KPIs oleh Hafelakar Austria.
Ida Puspita mengatakan salah satu luaran hibah Erasmus+ Manajemen Kebencanaan adalah terbentuknya asosiasi nasional yang bergerak dalam bidang manajemen kebencanaan yang diinisiasi oleh ke delapan penerima hibah Erasmus+ BUiLD ini. “Asosiasi ini diharapkan dapat meneruskan kegiatan-kegiatan yang diinisiasi dari hibah BUiLD ini. Selanjutnya, dapat menjadi hub bagi edukasi kebencanaan, respon dan kegiatan-kegiatan pasca bencana termasuk di antaranya, yang mendukung tridharma perguruan tinggi,” kata Ida.
Project BUiLD ini merupakan hibah internasional Erasmus+ kedua yang diterima UAD dari total empat hibah Erasmus+ yang didapatkan sejak tahun 2017 sampai dengan 2022 dengan pendanaan dari Uni Eropa. Ke empat hibah Erasmus+ ini diinisiasi dan dikoordinatori oleh Bidang Kerja Sama Luar Negeri, Kantor Kerja Sama dan urusan Internasional UAD yang bekerja sama dengan unit, Prodi, dan fakultas terkait topik projectnya. (*)