YOGYAKARTA, MENARA62.COM — Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta sangat responsif terhadap bencana gempa, banjir, dan tanah longsor yang terjadi di berbagai daerah. Pada bencana Sumatera, UAD juga telah mengirimkan bantuan relawan psikososial, bantuan bagi mahasiswa Sumatera yang kuliah di UAD.
Komitmen ini mengantarkan UAD meraih Detikjateng-jogja Award 2025 sebagai kampus inisiator di bidang ketahanan dan mitigasi bencana. “Penghargaan ini mencerminkan kontribusi UAD dalam pembangunan masyarakat melalui penguatan dan ketangguhan menghadapi resiko bencana,” kata Rektor UAD, Prof Dr Muchlas MT pada Sidang Terbuka Senat UAD dengan Agenda Upacara Milad ke 65 di Kampus 4, Selasa (23/12/2025).
Lebih lanjut Rektor UAD mengatakan pada bencana Sumatera, UAD pada tahap I mengirim tujuh relawan psikososial, terdiri dari lima mahasiswa dan dua alumni. Mereka tergabung dalam 25 relawan Muhammadiyah Disaster Management Center Daerah Istimewa Yogyakarta (MDMC DIY) yang ditempatkan di Posko Utama, PD Muhammadiyah Bireun Aceh.
Tahap II, kata Muchlas, UAD akan mengirimkan bantuan 20 relawan tambahan, bantuan alat komunikasi, layanan medis, obat-obatan dan Sembako, serta layanan psikososial. Bantuan tahap II ini direncanakan akan dikirim Jumat, 2 Januari 2026.
Selain itu, tambah Muchlas, UAD juga memberikan bantuan kepada 105 mahasiswa UAD yang terdampak bencana Sumatera. “Masing-masing mendapat dana pendidikan sebanyak Rp 2,5 juta, makan gratis, dan Sembako yang diperlukan sehari-hari,” kata Muchlas.
Sementara Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) V DIY, Prof Setyabudi Indartono MM, PhD mengatakan usia UAD ke 65 bukan hanya deretan angka dalam kilasan waktu. Melainkan merupakan manifestasi dari ikhtiar dalam memadukan kedalaman iman, ketajaman ilmu, dan kemanfaatan amal.
Di usia semakin matang ini, UAD mengukuhkan dirinya bukan hanya sebagai lembaga pendidikan tinggi forma. Tetapi UAD menjadi epicentrum pencerahan yang bergerak melampaui batas-batas akademik konvensional, untuk menyentuh relung pengabdian bagi bangsa dan umat manusia.
“Kehadiran UAD di jantung Kota Yogyakarta yang sarat dengan budaya pendidikan, magnet intelektual menawarkan ekosistem belajar yang nyaman, inklusif dan dinamis. Di mana setiap jalinan kerjasama berbagai institusi nasional dan internasional dirancang dengan sangat profesional,” kata Setyabudi Indartono. (*)
