YOGYAKARTA, MENARA62.COM — Universitas Ahmad Dahlan (UAD) merupakan perguruan tinggi swasta (PTS) yang menempati urutan teratas pada Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) ke 36. UAD berhasil menyabet satu medali emas pada kompetisi yang diselenggarakan di Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung, Jawa Barat.
Dr Gatot Sugiharto, SH, MH, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni UAD menjelaskan pada PIMNAS 36, UAD mengirimkan empat tim yaitu Program Kreativitas Mahasiswa Riset Eksakta (PKM-RE), PKM-RSH (Riset Sosial Humaniora), PKM-PM (Pengabdian kepada Masyarakat), dan PKM-VGK (Video Gagasan Konstruktif).
“Alhamdulillah Tim PKM RE berhasil meraih satu medali emas di PIMNAS. Raihan ini menempatkan UAD di posisi 9, di mana peringkat 1-8 perguruan tinggi negeri (PTN). UAD di peringkat teratas di antara perguruan tinggi swasta (PTS),” kata Gatot Sugiharto dengan bangga.
Medali emas diraih Tim empat mahasiswa UAD yang berhasil mengekstrak tanaman songgolangit (Tridax procumbens L.) menjadi obat sesak atau gangguan pernafasan akibat paparan asap rokok. Tanaman songgolangit mengandung alkaloid, flavonoid, saponin dan fenol yang dapat dijadikan sumber bahan alami dalam menangkal radikal bebas yang ditimbulkan oleh asap rokok.
Empat mahasiswa UAD adalah Aulia Syafadilla Azali (Ketua), Diah Kartika Wardani, Intan Faya Nurazizah, Annisaa’ Nurrohiim dari Program Studi (Prodi) Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi Terapan. Mereka mengangkat judul penelitian ‘Studi In Vivo Potensi Flavonoid Ekstrak Songgolangit (Tridax procumbens L.) sebagai Bentuk Protektif Radikal Bebas pada Saluran Pernapasan Perokok Aktif.’ Mereka di bawah bimbingan dosen Haris Setiawan, SPd, MSc.
Aulia Syafadilla Azali menjelaskan Tim Songgolangit menggali potensi dan efektivitas tanaman songgolangit yang dapat dimanfaatkan bagi dunia kesehatan. Di antaranya, pertama, untuk mengetahui pengaruh ekstrak songgolangit terhadap perubahan histologi organ pernapasan serta dalam menurunkan kadar SOD dan MDA. Kedua, memberitahukan kepada masyarakat jika tanaman songgolangit dapat dijadikan sumber bahan alami untuk menangkal radikal bebas yang ditimbulkan asap rokok.
“Sudah banyak penelitian mengenai asap rokok, sehingga kita harus menonjolkan songgolangit sebagai antioksidan yang dapat menangkal radikal bebas dari asap rokok ditandai dengan meningkatnya kadar MDA dan menurunya SOD yang dapat di uji melalui darah” kata Haris Setiawan.
Haris menambahkan senyawa asap rokok dapat bersifat radikal bebas yang dapat mengganggu pertahanan antioksidan alami atau Superoxide Dismutase (SOD) yang ada didalam tubuh. Selain itu, juga memicu terjadinya peroksidasi lipid (Malondialdehid/MDA) yang dapat memperkuat stres oksidatif.
MDA mengalami peningkatan apabila terpapar asap rokok, sedangkan SOD akan mengalami penurunan. Hasil pengujian MDA dan SOD menunjukan adanya efektivitas yang disebabkan dari ekstrak songgolangit. Pengamatan histopatologi trakea dan paru-paru menunjukan adanya kerusakan setelah paparan asap rokok, tetapi pada perlakuan paparan asap rokok dan pemberian ekstrak songgolangit sel-sel mengalami perbaikan.
Walaupun sudah banyak penelitian mengenai tanaman songgolangit, tetapi masih jarang yang menggunakan potensi dari songgolangit. “Sehingga kami Tim PKM-RE Songgolangit mengharapkan adanya penelitian yang lebih luas mengenai potensi dari tanaman songgolangit yang dapat dimanfaatkan,” harap Aulia Syafadilla Azali.
Aulia Syafadilla Azali mengungkapkan rasa senang dan bahagia jerih payahnya berhasil mendapatkan medali emas di PIMNAS 36. “Ini penampilann pertama dan bisa mempersembahkan medali emas. Kami mempersiapkan ini selama dua tahun,” kata Aulia yang didampingi tiga rekannya.
Sementara Rektor UAD, Prof Muchlas MT mengucapkan syukur atas prestasi yang diraih mahasiswa UAD di PIMNAS 36. Di UAD ada sebanyak 150 proposal yang dipersiapkan untuk mengikuti PIMNAS 36. Namun setelah melalui tahap seleksi tinggal 44 proposal yang mendapatkan pendanaan. Selanjutnya, dari 44 proposal yang diseleksi tinggal empat tim yang dikirimkan ke PIMNAS 36.
Rektor UAD mengharapkan ke depan UAD bisa mengirim proposal lebih banyak lagi. Karena itu, UAD telah mempersiapkan pembinaan agar proposal mahasiswa yang akan diikutkan ke PIMNAS lebih berkualitas. Salah satunya, dengan membentuk PKM Center dengan Pembina Dr rer nat Apt Endang Darmawan SSi, MSi.
Selain itu, kata Muchlas, UAD juga akan menindaklanjuti temuan mahasiswa untuk diinkubasi. “Kita dorong hasil penelitian PKM ini bisa dipatenkan dan diproduksi massal,” kata Muchlas. (*)