YOGYAKARTA, MENARA62.COM — Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta, menjadi Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) kelima yang mendapat akreditasi A dari pemerintah. Keempat PTM sebelumnya yang mendapat akreditasi A adalah Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), dan Universitas Muhammadiyah Prof Dr HAMKA (UHAMKA).
Setelah melalui proses yang cukup panjang, UAD membawa pulang predikat A dengan nilai 370 untuk akreditasi institusinya berdasarkan SK yang turun pada bulan Oktober lalu.
Sebagai PTM ke-5 yang meraih predikat unggul, Rektor UAD Kasiyarno menegaskan, ke depan UAD akan terus melakukan peningkatan kualitas dengan menggenjot jumlah doktor maupun guru besarnya.
“Keberadaan dosen yang bergelar doktor dan guru besar ini menjadi indikator penting dalam meningkatkan mutu pembelajaran juga keilmuan di UAD. Oleh karena itu kami akan menggalakkan program 100 dosen untuk melanjutkan studi doktor,” terang Kasiyarno dalam Pengajian dan Syukuran Akreditasi ‘A’ di Masjid Islamic Center Kampus 4 UAD, Selasa (14/11/2017), seperti dilansir situs suaramuhammadiyah.id.
Menurut Kasiyarno, UAD sudah sejak tahun 2015 lalu mempersiapkan diri untuk mendapatkan akreditasi A. Namun salah satu kendala yang dihadapi adalah masih banyak prodi di UAD yang belum terakreditasi A. “Namun terlihat kita meningkat drastis ketika tahun 2016 hasil akresitasi prodi-prodi di UAD selalu memuaskan. Saat ini, kurang lebih ada 13 prodi yang telah terakreditas A,” ujar Kasiyarno.
Kasiyarno pun mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada segenap komponen UAD juga persyarikatan yang telah bekerja keras membantu proses akreditasi tersebut. Menurutnya, salah satu yang disoroti oleh tim assessor adalah bahwa UAD sebagai perguruan tinggi swasta memiliki beberapa jenis usaha yang dijalankannya. “Tidak banyak perguruan tinggi khususnya swasta yang memiliki amal usaha sendiri. Saat ini UAD telah miliki 5 badan usaha yang ada di bawah universitas,” jelas Kasiyarno.
Achmad Nurmandi dari Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah yang turut mendampingi UAD dalam mempersiapkan proses akreditasi sendiri mengatakan, kunci dari pencapaian tersebut adalah bahwa UAD tidak segan untuk belajar hal-hal baru. Nurmandi menambahkan, untuk menjadi perguruan tinggi yang berstandar internasional harus memperhatikan sejumlah aspek, di antaranya penelitian dan publikasi yang setara standarnya dengan yang ada di berbagai perguruan tinggi di luar negeri. Ditambah, kualitas dosen yang harus terus ditingkatkan sesuai dengan standar tersebut. Majelis Diktilitbang sendiri menargetkan, 2 PTM lagi yang diharapkan mampu mencapai akreditasi A, yaitu Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) dan Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU).
“Saya kira Muhammadiyah sudah tepat jika ingin go internasional melalui PTM nya. Kami akan mamacu 5 PTM yang sudah terakreditasi A ini untuk mencapai standar global,” tandas Nurmandi.