KULONPROGO, MENARA62.COM — Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta meresmikan Sentra Industri Herbal dan Pompa Hidram Kedhung Cangkring di Kalurahan Ngargosari, Kapanewon Samigaluh, Kabupaten Kolonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Senin (15/11/2021). UAD melaksanakan Program Holistik Pembinaan dan Pemberdayaan Desa (PHP2D) ini bekerjasama dengan Baznas Kabupaten Kulonprogo.
Peresmian ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Bupati Kulonprogo, Drs H Sutedjo; Rektor UAD Dr Muchlas MT dan Ketua Baznas Kulonprogo, Drs H Abdul Madjid. Pengabdian masyarakat ini merupakan rangkaian kegiatan memperingati Milad UAD ke 61 yang jatuh pada tanggal 19 Desember 2021.
Peringatan Milad UAD ke 61, kata Muchlas, Fakultas Teknologi Industri (FTI) sebagai host dan co host Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB). Sehingga pengabdian di Kalurahan Ngargosari ini berkonsentrasi pada peningkatan ekonomi masyarakat, dan penggunaan teknologi untuk mengalirkan air dari sumbe ke rumah warga.
“Saat ini UAD memiliki 15 kalurahan atau desa mitra yang tersebar di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta. Kami memiliki target pada tahun 2022 paling tidak ada 50 desa mitra,” kata Muchlas.
UAD, lanjut Muchlas, sangat terbuka untuk melakukan pengabdian kepada masyarakat sesuai dengan spirit migunani tumraping liyan. Ada empat bidang yang dapat kami lakukan yaitu pertama, pertanian, peternakan, dan kesehatan. Kedua energi terbarukan. Ketiga, sosial, humaniora, dan budaya. Keempat, teknologi informasi. “Jadi kami sangat siap untuk membantu memajukan Kabupaten Kulonprogo melalui program pengabdian kepada masyarakat,” tandasnya.
Sedang Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) UAD, Anton Yudhana PhD menambahkan peran UAD pada sentra industri herbal memberi pelatihan kepada warga Kalurahan Ngargosari. Pelatihan meliputi pengolahan dan penjualan hasil pertanian dan peternakan.
“Olahan pangan meliputi kefir susu kambing, keripik susu kambing, yoghurt susu
kambing, kue kering jahe, minuman jahe instan, abon lele, teh herbal. Mereka juga dilatih untuk membuat kemasannya, marketing secara online, dan perhitungan harga pokok penjualan (HPP),” kata Anton Yudhana.
Anton juga menjelaskan tentang Hydraulic Ram Pump atau Pompa Hidram yang disumbangkan kepada warga masyarakat Kalurahan Ngargosari. Pompa Hidram adalah pompa yang bekerja memanfaatkan tekanan air. Pompa ini dipilih sebagai pompa air utama karena sangat cocok dengan lokasi Kedhung Cangkring.
“Kelebihan pompa Hidram, tidak memerlukan listrik, tidak memerlukan BBM (bahan bakar minyak), dapat bekerja selama 24 Jam, dan perawatan sangat minim,” kata Anton Yudhana.
Pompa Hidram, tambah Anton, menghasilkan debit air menuju lokasi penampungan mencapai 10 liter per menit. Kemudian air ditampung ke tandon berkapasitas 2.000 liter untuk mencukupi kebutuhan mushola. “Sisa dari kelebihan air tandon tersebut kemudian disalurkan ke bak penampung lama yang telah digunakan untuk pengairan ke rumah-rumah warga,” kata Anton.
Pejabat Lurah Ngargosari, Muhadi SE, menyambut baik pengabdian masyarakat yang dilakukan UAD. “Sebelumnya pernah ada beberapa perguruan tinggi ke sini untuk bekerja sama melakukan pengabdian, tetapi minim implementasi kegiatan. Berbeda dengan UAD yang membuat pompa hidram dan meresmikan sentra industri herbal,” kata Muhadi.
Ia menjelaskan, pengelolaan air dan sampah kini menjadi prioritas Kalurahan Ngargosari. Menurutnya, adanya pompa hidram dari UAD penggunaan sumber air yang ada bisa menjadi lebih terasa manfaatnya.
“Manfaat air untuk masa depan, untuk anak cucu. Terima kasih UAD sudah membantu membuat pompa hidram sehingga warga bisa memanfaatkan sumber air yang tersedia dari alam. Kami memiliki target pada tahun 2030 punya sumber air yang aman dan sehat,” kata Muhadi.
Sementara Bupati Kulonprogo, Sutedjo mengapresiasi pengabdian masyarakat yang dilakukan UAD. “Tujuan baik harus dilakukan dengan baik. Kami juga sangat terbuka untuk bekerja sama dengan perguruan tinggi. UAD dapat turut membangun Kulonprogo dari sisi yang dimiliki UAD, tri dharma perguruan tinggi misalnya atau program kuliah kerja nyata (KKN). Kami berharap ke depan UAD dapat melakukan pengabdian di kalurahan lainnya,” harap Sutedjo.