JAKARTA, MENARA62.COM– Prospek bisnis berbasis teknologi masih sangat besar. Bisnis model ini justeru memberikan keuntungan yang nilainya sangat fantastis bagi para teknopreneur.
Karena itu Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka (Uhamka) mendorong mahasiswa, dosen, peneliti dan karyawan untuk menjadi teknopreneur.
“Kita ingin membangkitkan semangat kreativitas mahasiswa, dosen dan karyawan untuk terjun menjadi teknopreneur,” jelas Dekan Fakultas Tehnik Uhamka Dr Sugema M.Kom, Dekan Fakultas Teknik di sela seminar nasional Teknologi (Teknoka)- 2 tahun 2017 bertema Inovasi Pendayagunaan Teknologi Untuk Indonesia Berkemajuan, dikampus Uhamka Jalan Tanah Merdeka, Jaktim, Sabtu (04/11/2017)
Hadir sebagai pembicara Muhammad Fajrin, CFO Bukalapak.com, Adityo Pratomo, dari Labtek Indie dan Cahyadi Setiawan, Finance Director PT Robo Marine Indonesia dan keynote speech disampaikan Handry Satriago, CEO General Electric Indonesia.
Munculnya peluang bisnis berbasis teknologi ini semakin menguat dengan fenomena e-commerce. Bahkan masyarakat saat ini sudah mulai terbiasa dengan bisnis online, belanja secara online dan mulai meninggalkan cara-cara lama yakni berbelanja secara konvensional.
Ia mencontohkan bagaimana sekarang ojek online sedemikian berkembang pesat di kota-kota besar di Indonesia. Go-Jek misalnya, nilai bisnis yang diraihnya dalam kurun 7 tahun sudah mencapai angka Rp 30 Triliun. Juga situs belanja online lain seperti Bukalapak.com, Lazada, JD.ID, Alibaba dan lainnya yang diserbu konsumen dari berbagai kalangan.
Sugema mengingatkan bahwa meski belajar dibidang teknik, mahasiswa teknik tidak melulu harus menjadi pegawai atau karyawan. Mereka juga bisa menjadi bisnismen, sama halnya dengan mereka yang sudah belajar tentang ilmu-ilmu ekonomi.
“Kuncinya adalah kreativitas dan inovasi. Karena itu kami berupaya memberikan pengalaman dan kesempatan untuk belajar menangkap peluang bisnis berbasis teknologi,” tambah Sugema.
Muhammad Fajrin Rasyid, CFO Bukalapak.com menceritakan bagaimana era digital ini telah membuka peluang bisnis yang baru. Fenomena masyarakat yang tidak bisa lepas dari internet, dan adroid setiap saat, menjadi peluang bisnis bagi mereka yang bisa memanfaatkannya.
Bukalapak sendiri tidak hanya memberikan kesempatan bagi konsumen yang memang menginginkan produk tertentu. Tetapi juga menyediakan lapak bagi mereka yang mau berjualan.
“Baik yang punya lapak maupun yang ingin memanfaatkan lapak kami fasilitasi, kami pertemukan disini,” katanya.
Diakui, perilaku belanja masyarakat melalui toko online ini cukup unik. Dimana ada jam-jam tertentu dan produk-produk tertentu yang banyak dikunjungi masyarakat. Untuk jam belanja favorit, umumnya terjadi antara pukul 11:00 hingga 13;00 wib. Sehingga kurun waktu tersebut banyak situs online yang melemparkan iklan kepada calon konsumennya.
Kegiatan seminar nasional Teknoka-2 itu sendiri menjadi agenda rutin Fakultas Teknik Uhamka. Harapannya setelah mengikuti seminar nasional ini, wawasan mahasiswa, dosen dan karyawan Uhamka terkait peluang bisnis berbasis teknologi digital semakin luas dan mulai terbuka untuk menekuninya.
Tercatat ada sekitar 200 peserta terdiri atas dosen, mahasiswa, peneliti, dan peserta umum yang berasal dari kalangan akademik maupun industri.