JAKARTA, MENARA62.COM– Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA (UHAMKA) berhasil meraih peringkat satu dalam kompetisi presentasi ilmiah “World of Addiction 2018” yang diadakan oleh The Institute of Mental Health, Addiction, and Neuroscience (IMAN), yang berlangsung 16-17 Maret 2018. Pada pertemuan ilmiah “World of Addiction (WA 2018)” di Jakarta, dengan Tajuk “Drug Addiction Management: Enhancing Competencies of Health Professionals” tersebut UHAMKA diwakili oleh dr. Rizki Edmi Edison Ph.D.
Posisi kedua dan ketiga berturut-turut diraih oleh peserta dari Universitas Indonesia dan Universitas Gajah Mada.
Dr Rizki dalam keterangan persnya mengemukakan berdasarkan penelitian yang dilakukan melalui perekaman aktivitas otak menggunakan EEG dalam kondisi resting state, ditemukan fakta bahwa terdapat perbedaan pola aktivitas otak antara anak yang terindikasi adiksi terhadap konten pornografi dengan anak yang tidak terindikasi adiksi konten pornografi.
“Penelitian yang kami lakukan pada anak-anak usia 12 hingga 16 tahun memang tidak menemukan perbedaan fungsi kognitif. Tetapi kami menemukan perbedaan perilaku seksual diantara mereka, antara kelompok adiksi pornografi dengan yang tidak adiksi,” jelas dr Rizki, Minggu (18/03/2018).
Dr Rizki juga mengatakan berdasarkan ASAI (adolescent sexual activity index), mereka yang masuk ke grup adiksi, peluangnya lebih besar untuk melakukan perilaku seksual sebelum waktunya dan juga berada dalam gradasi yang lebih berat dibanding grup non adiksi.
Karena itu dr Rizki merekomendasikan perlunya orangtua untuk meningkatkan kewaspadaan (awarness) terhadap bahaya konten pornografi bagi anak-anak, karena sangat berpengaruh terhadap otak maupun perilakunya.
Pertemuan ilmiah ini membahas penanganan adiksi dan narkoba dengan menghadirkan pembicara nasional dan tingkat internasional dari beberapa Negara yakni Turki, Uni Emirat Arab, Thailand, Malaysia dan Norwegia.
Pertemuan ini dilatarbelakangi oleh meningkatnya pengguna narkoba di Indonesia. Data Badan Narkotika Nasional (BNN) tahun 2016, tercatat sekitar 5 juta penduduk Indonesia menjadi pengguna narkoba.
IMAN sebagai salah satu organisasi nirlaba terkemuka yang fokus pada kesehatan mental dan spiritual telah dan terus terus mengembangkan pendidikan, penelitiannya dengan berkolaborasi hingga tingkat Internasional.
Sosialisasi ilmiah terkini ini menghadirkan temuan mutahir dalam menangani kasus adiksi. Perubahan cepat dalam adiksi tren sains dan obat-obatan, intervensi farmakologis berbasis bukti memberikan pengetahuan tambahan untuk para petugas kesehatan paham dalam mengatasi masalah narkoba, baik zat lama maupun baru.
Selain ceramah yang disampaikan para pakar adiksi kelas dunia, WA 2018 juga diadakan lokakarya peningkatan keterampilan dalam merawat pasien akibat narkoba.
Guna memenuhi kebutuhan tenaga kesehatan diadakanlah kuliah pleno, simposium, dan lokakarya untuk para profesinal di bidang adiksi, dengan fokus utama pada perawatan medis dan perawatan adiksi di Indonesia. Adanya pelatihan komprehensif dalam adiksi narkoba, termasuk adiksi diharapkan dapat mengurangi masalah kekurang tahuan dalam perawatan darurat, rawat jalan, rawat inap, dan pusat rehabilitasi narkoba.