PADANG, MENARA62.COM – Tiga penelitian ilmiah dari lembaga riset unggulan Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka (UHAMKA), Pusat Neurosains Uhamka (PNU) berhasil mencuri perhatian peserta forum ilmiah International Conference on Mental Health, Neuroscience and Cyberpsychology (ICOMETH-NCP 2018). Kegiatan ICOMETH-NCP 2018 yang berlangsung di Universitas Negeri Padang 14-15 Oktober 2018, diikuti oleh utusan dari berbagai universitas di Indonesia, dan mengundang beberapa pembicara penting dari mancanegara.
“PNU mengirimkan tiga utusan dengan tiga hasil penelitian dalam forum ini dan Alhamdulillah mendapat apresiasi yang sangat bagus dari peserta,” kata Zulian Fikri, MA, ketua panitia penyelenggara dalam siaran persnya, Kamis (18/10).
Adapun tiga hasil penelitian PNU tersebut adalah penelitian tentang dampak konten pornografi pada otak anak dan remaja yang dipresentasikan dr. Rizki Edmi Edison PhD selaku Kepala Pusat Neurosains UHAMKA, fenomena faking good pada hasil penelitian dr. Edmi yang dipresentasikan oleh Dian Fairuz Izdihar, mahasiswi Psikologi UHAMKA. Lalu Mega Putri Alifa, mahasiswi Ilmu Komunikasi FISIP UHAMKA memaparkan bagaimana respon like atau love dapat menjadi faktor adiksi seseorang terhadap media sosial.
Menurut Zulfian, forum internasional ini memiliki kedudukan yang penting dan strategis ditengah era digitalisasi. Dimana penggunaan teknologi terjadi secara masif dalam kehidupan manusia.
“Kita akan memasuki era revolusi industri yang baru dan akan menemukan penggunaan teknologi di banyak sektor kehidupan. Teknologi dan kehidupan boleh dikatakan tidak dapat dipisahkan,” lanjut Zulfian.
Karena itu sudah saatnya bagi kita untuk melakukan sesuatu guna memaksimalkan celah ini untuk kesejahteraan manusia yang lebih baik. Termasuk diantaranya adalah mengurangi efek negatif dari techonolgy itu sendiri.
ICOMETH-NCP 2018 sendiri merupakan konferensi internasional pertama yang diselenggarakan Universitas Negeri Padang yang langsung mendapat respon baik dari beberapa universitas ternama di Indonesia baik negeri maupun swasta. Tujuannya adalah menumbuhkan kesadaran akan pentingnya kesehatan mental
Sejumlah pakar tampil menjadi pembicara dalam forum tersebut, antara lain Prof. Dr. Rahmatullah Khan bin Abdul Wahab Khan K.M.N BS(LAS) M. Psych (Clin), D. Psych (Clin) dari Universiti Pendidikan Sultan Idris Malaysia, Kanokporn Vibulpatanavong, Ph.D dari Srinakharinwirot University Thailand, Farah Aulia, M.Psi., Psikolog dari Universitas Negeri Padang Indonesia, Prof. Yoshinori Naruse, Ph.D dari University of Toyama Jepang, dan Galang Lufityanto, Ph.D dari Univeristas Gadjah Mada Indonesia.
Para pembicara ini hadir untuk memberikan pemaparan mengenai,bahaya adiksi internet, teknologi dan inovasi seputar pembelajaran, pemaparan kondisi kesehatan mental anak-anak di Indonesia hingga proses otak dalam menghadapi perubahan dan gangguan.
Acara ini ditutup dengan pidato penutup dari dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Padang, Prof. Dr. Alwen Bentri, M.Pd dan sesi foto bersama.
Terkait Pusat Neurosains UHAMKA, ini adalah lembaga riset dan pengembangan otak dibawah naungan Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka yang concern menangani isu keilmuan otak dan turunannya. Untuk menunjang pengembangan riset dan keilmuan, Pusat Neurosains UHAMKA mempunyai alat Electroencephalography (EEG) dengan metode pemantauan electrophysiological untuk merekam aktivitas listrik dari otak. EEG mengukur fluktuasi tegangan yang dihasilkan dari ionik arus dalam neuron otak.
“Selain itu, kami memiliki Human Eye Tracker dengan mengukur baik titik pandangan (mana orang yang melihat) atau gerakan mata relatif terhadap kepala. Pelacak mataadalah alat untuk mengukur posisi mata dan gerakan mata. Pelacak mata yang digunakan dalam penelitian tentang sistem visual, psikologi, di Psikolinguistik, pemasaran, sebagai perangkat input untuk interaksi manusia-komputer, dan desain produk,” tutup dr. Rizki Edmi Edison PhD.