JAKARTA, MENARA62.COM – Ujian nasional berbasis computer (UNBK) ternyata mampu menghemat anggaran lebih dari 50 persen. Sebelum UNBK, penyelenggaraan ujian nasional menghabiskan anggaran Rp500 miliar. Tetapi tahun ini anggaran UN hanya Rp211 miliar.
“Jadi lebih dari separuh anggaran UN bisa dihemat dengan ujian nasional berbasis computer,” kata Dirjen Dikdasmen Kemendikbud Hamid Muhammad, Kamis (21/3).
Penghematan anggaran tersebut jelasnya karena dalam UNBK tidak lagi dibutuhkan kertas dan tender percetakan. Demikian juga biaya distribusi soal dan pengawas UN, bisa dipangkas cukup besar.
Tahun ini sebanyak 91 persen dari 103 ribu sekolah yang menggelar UN sudah menerapkan UNBK. Sisanya yakni 9 persen masih menggunakan pensil dan kertas. UNPK ini umumnya dilakukan di wilayah yang terpencil, belum terjangkau internet dan infrastrukturnya masih terbatas.
Hamid meminta agar sekolah-sekolah yang memiliki infrastruktur computer lengkap, bisa berbagi dengan sekolah lain. Tujuannya agar sekolah-sekolah yang tidak memiliki computer cukup bisa tetap mengikuti UNBK.
“Saya sudah bikin surat edaran kepada dinas pendidikan seluruh Indonesia agar semua sekolah bisa berbagi dengan sekolah lainnya,” lanjut Hamid.
Tahun ini UN akan diikuti 8,3 juta siswa, 91 persen diantaranya menggunakan UN berbasis computer (UNBK). Sedang 9 persen lainnya masih berbasis kertas dan pinsil.
Terdapat 7 propinsi yang siap menyelenggarakan UNBK 100 persen untuk semua jenjang pendidikan. Yakni Aceh, Kalsel, DKI Jakarta, Gorontalo, Jawa Timur, DI Yogyakarta dan Bangka Belitung.
Distribusi soal UN berbasis kertas dan pensil (UNPK) saat ini naskah sudah dikirim ke propinsi dan penggandaan naskah telah mencapai 100 persen untuk jenjang SMA/MA sederajat. Sedang untuk jenjang SMP/MTs sederajat proses pencetakan telah mencapai 70 persen.
Adapun jadwal UN untuk jenjang SMK 25-28 Maret, SMA/MA tanggal 1,2,4 dan 8 April 2019. Sedang untuk peserta didik yang tidak dapat mengikuti UN pada tanggal yang ditentukan dapat mengikuti UN susulan pada tanggal 15 dan 16 April 2019.
Pada jenjang SMP/MTs, UN akan digelar pda 22-25 April 2019, UN susulan 29-30 April 2019. Untuk propinsi Papua, Papua Barat dan NTT digelar tanggal 23, 24, 25 dan 27 April.
Untuk pendidikan kesetaraan program paket C, UN dilaksanakan pada tangga 12-16 April, ujian susulan untuk paket C digelar 26-30 April 2019. Sedang paket B UN utama dilaksanakan 10-13 Mei dan UN susulan paket B 17-21 Mei 2019.