32.1 C
Jakarta

Ukhuwah Islamiyah Berkemajuan

Baca Juga:

 

Oleh: Dwi Jatmiko, M.Pd., Gr., CPS. *)

 

SOLO, MENARA62.COM

Khutbah Pertama

 

إِنَّ الْـحـــَمْدَ لِلَّهِ، نَحْمَدُهُ، وَنَسْتَعِيْنُهُ، وَنَسْتَغْفِيْرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ، مِنْ شُرُورِ، أَنْفُسِنَا، وَمِنْ سَيِّئَاتِ، أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ، فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْهُ فَلَا، هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلاَّ اللهَ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدً، عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ، لاَ نَبِيَ، وَلَا رَسُولَ بَعْدَهُ..

اَللَّهُمَّ صَلِّي، عَلَى مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِهِ، وَأَصْحَابِهِ، أَجْمَعِينْ، وَمَنْ تَبِعَهُمْ، بِإِحْسِانٍ، إِلَى يَوْمِ القِيَامَةِ

: أَمَّا بَعْدُ

فَيَا عِبَادَ اللَّهِ، أُوْصِيْكُمْ، وَنَفْسِيْ، بِتَقْوَى اللَّهِ، وَقَالَ اللَّهُ تَعَالَى، فِيْ كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ: يَآأَيُّهَا الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا اتَّقُوْا اللَّهَ، حَقَّ تُقَاتِهِ، وَلاَ تَمُوْتُنَّ، إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ، وَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: اِتَّقِ اللَّهَ، حَيْثُمَا، كُنْتَ وَأَتْبِعِ السَّيِّئَةَ الْحَسَنَةَ، تَمْحُهَا، وَخَالِقِ النَّاسَ، بِخُلُقٍ حَسَنٍ..

Hadirin jama’ah Salat Jum’at rahimakumullah …

Khatib mengingatkan diri khatib sendiri secara khusus, dan umumnya kepada jama’ah sekalian, untuk semakin meningkatkan kualitas dan kuantitas, keimanan dan ketakwaan kepada Allah Swt., Sebab hanya orang-orang yang bertaqwaklah yang akan memperoleh kejayaan yang berkemajuan. Sebagaimana firman Allah di dalam kitab suci Al Qur’an: … .

اِنَّ لِلْمُتَّقِيْنَ مَفَازًاۙ، النبأ اية: ٣١

Artinya:

    Sesungguhnya bagi orang-orang yang bertakwa (ada) kemenangan (surga), (Annaba’: 31).

Selanjutnya, Shalawat dan salam semoga selalu tercurah kepada Nabi dan Rasul Muhammad SAW. Semoga kaum muslimin dapat menjalankan apa yang dicontohkan beliau semasa hidupnya.

Hadirin jama’ah Salat Jum’ah rahimakumullah

Imam Al Ghazali menyatakan, “Ukhuwah itu bukan pada indahnya pertemuan, tapi pada ingatan seseorang terhadap saudaranya di dalam do’anya.”

Sementara menurut Imam Hasan al Banna, Ukhuwah adalah keterikatan hati dan jiwa satu sama lain dengan ikatan aqidah. Ukhuwah bisa diartikan sebagai persaudaraan. Bila kita melihat fenomena hari ini dalam konteks ukhuwah Islamiyah, kita temukan ada kekurangannya yakni adanya isu terorisme, pertentangan golongan, golongan satu merendahkan golongan lainnya, maka sedikit mengendorkan solidaritas antar muslim, dan membuat hati resah dan gelisah, hati tidak tenang.

Maka, perpecahan ukhuwah antar muslim telah diingatkan Allah dalam Qur’an Surat al Hujurat, surat ke 49 ayat 11 hingga 12.

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا يَسْخَرْ قَوْمٌ مِّنْ قَوْمٍ عَسٰٓى اَنْ يَّكُوْنُوْا خَيْرًا مِّنْهُمْ وَلَا نِسَاۤءٌ مِّنْ نِّسَاۤءٍ عَسٰٓى اَنْ يَّكُنَّ خَيْرًا مِّنْهُنَّۚ وَلَا تَلْمِزُوْٓا اَنْفُسَكُمْ وَلَا تَنَابَزُوْا بِالْاَلْقَابِۗ بِئْسَ الِاسْمُ الْفُسُوْقُ بَعْدَ الْاِيْمَانِۚ و َمَنْ لَّمْ يَتُبْ فَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الظّٰلِمُوْنَ

“Wahai orang-orang yang beriman, janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olokkan itu) lebih baik daripada mereka (yang mengolok-olok) dan jangan pula perempuan-perempuan (mengolok-olok) perempuan lain (karena) boleh jadi perempuan (yang diolok-olok itu) lebih baik daripada perempuan (yang mengolok-olok). Janganlah kamu saling mencela dan saling memanggil dengan julukan yang buruk. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) fasik 699) setelah beriman. Siapa yang tidak bertobat, mereka itulah orang-orang zalim.

Panggilan fasik adalah panggilan dengan menggunakan kata-kata yang mengandung penghinaan atau tidak mencerminkan sifat seorang mukmin.

يٰٓاَ يُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اجْتَنِبُوْا كَثِيْرًا مِّنَ الظَّنِّۖ اِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ اِثْمٌ وَّلَا تَجَسَّسُوْا وَلَا يَغْتَبْ بَّعْضُكُمْ بَعْضًاۗ اَيُحِبُّ اَحَدُكُمْ اَنْ يَّأْكُلَ لَحْمَ اَخِيْهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوْهُۗ وَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗاِنَّ اللّٰهَ تَوَّابٌ رَّحِيْمٌ

Wahai orang-orang yang beriman, jauhilah banyak prasangka! Sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa. Janganlah mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik. Bertakwalah kepada Allah! Sesungguhnya Allah Maha Penerima Tobat lagi Maha Penyayang.

Hadirin jama’ah Salat Jum’ah rahimakumullah

Kita tahu, Allah telah menunjukkan dengan jelas dalam ayat 11 hingga 12 dari Surat al Hujurat, surat ke 49, bahwa mengolok-ngolok baik dilakukan oleh suatu kaum maupun individual, saling mencela, saling memanggil dengan sebutan-sebutan yang buruk, berprasangka yang jelek, mencari cari kesalahan orang lain, saling menggunjung satu sama lain adalah mengarah pada perpecahan persaudaraan. Apakah kita tidak merasa jijik diibaratkan Allah seperti makan bangkai saudara sendiri?

Rasulullah bersabda:

Artinya, persatuan adalah rahmat, dan perpecahan adalah adzab.” (HR. Ahmad dari Nu’man bin Basyir dengan derajat hasan).

Ukhuwah Islamiyah Berkemajuan, menujukkan kabar gembira, misalnya: Adanya komunitas muslim berbagai belahan dunia, yang peduli akan masjid di Palestina. Mengakhiri khutbah pertama ini, kita akan belajar bersama, bahwa ada emapat macam persaudaran yang kita kenal, sebagai berikut:

Pertama, Ukhuwah ‘Ubbadiyah atau sudara sesama makhluk dan sama-sam tunduk kepada Allah.

Kedua, Ukhuwah Insaniyah, dalam arti seluruh umat manusia adalah bersaudara. Karena mereka semua berasal dari seorang ayah dan ibu. Rasulullah Saw., bersabda, “Jadilah kalian hamba Allah yang bersaudara”.

Ketiga, Ukhuwah Wataniyah wa an-nasab, yaitu persaudaran dalam keturunan dan kebangsaan.

Dan Keempat, Ukhuwah fi Din Al Islam, persaudaraan antar sesama Muslim. Rasulullah Saw., bersabda, “Kalian adalah sahabat-sahabatku… saudara-saudara kita adalah yang datang sesudah (wafat) ku.”

Semoga, kita diberikan sehat jasmani, dan rohani, dan diberikan akal yang sehat lahir maupun batin, yang muaranya mampu menjalankan ukhuwah Islamiyah berkemajuan, dalam kehidupan sehari-hari di era industry 4.0 menuju masyarakat society 5.0.

Ukhuwah Islamiyah berkemajuan, ditandai dengan 8 indikator, taat beragama dan berakhlak mulia, berbuat baik kepada orangtua, guru dan sesama, bermotivasi tinggi dan mau berprestasi, punya sifat gemar membaca, menulis dan berkreasi, berilmu dan berkeahlian tinggi, watak, disiplin, kerja keras, dan mandiri, bekerja sama dan berada di masyarakat, cinta bangsa dan cinta kemanusiaan semesta.

بَارَكَ اللَّهُ لِيْ وَلَكُمْ فِيْ الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلأَيَاتِ، وَذِكْرِ الْحَكِيْمِ. وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ، وَمِنْكُمْ تِلاَوَتُهُ، إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. وَقُلْ رَّبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَأَنْتَ خَيْرُ الرَّاحِمِيْنَ.

Khutbah Kedua

اْلحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، وَبِهِ نَسْتَعِيْنُ عَلَى أُمُوْرِ الدُّنْيَا وَالدِّيْنِ، أَشْهَدُ أَنْ لاَإِلهَ إِلاَّاللَّهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ وأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ، أَمَّا بَعْدُ: فَيَا عِبَادَ اللَّهِ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللَّهِ وَقَالَ اللَّهُ تَعَالَى فِيْ كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ: يَآأَيُّهَا الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا اتَّقُوْا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ.

اَلْحـــَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِميْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ والْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعْوَاتِ فَيَاقَاضِيَ الْحَاجَاتِ. اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْئَلُكَ عِلْمًا نَفِعًا وَرِزْقًا وَاسِعًا وَعَمَلاً مُتَقَبَّلاً. رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.

سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ وَسَلاَمٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.

*)Da’i Standardisasi Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat

Guru Al Islam & Bahasa Arab SDM 1 Solo

Anggota Majelis Pembinaan Kader SDI Kota Surakarta

Wakasek bidang Humas SD Muhammadiyah 1 Surakarta

 

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!