Ulama secara keseluruhan dibagi menjadi dua periode. Periode pertama adalah mereka yang hidup era sahabat nabi hingga para tabiin dan periode kedua adalah ulama Islam yang hidup sesudah tahun 300 H sampai sekarang.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, ulama merupakan orang yang ahli dalam hal atau dalam pengetahuan agama Islam.
Adapun, menurut buku Pendidikan Al-Quran karya Shabri Shaleh Anwar dan Jamaludin, ulama adalah pemuka agama atau pemimpin agama yang bertugas untuk mengayomi, membina, dan membimbing umat Islam baik dalam masalah-masalah agama maupun masalah sehari-hari yang diperlukan baik dari sisi keagamaan maupun sosial kemasyarakatan.
Secara harfiah ulama berarti orang yang menguasai ilmu agama Islam. Ia adalah seorang muslim yang memahami syariat Islam secara menyeluruh sebagaimana terangkum dalam Al-Qur’an dan sunnah.
Ulama dalam Islam dibagi menjadi dua macam berdasarkan periode waktu hidupnya. Pertama, ulama yang hidup sepeninggalan Nabi Muhammad SAW atau zaman para sahabat dan tabiin. Mereka disebut ulama salaf.
Kedua, ulama Islam yang hidup sesudah tahun 300 H sampai dengan sekarang atau disebut ulama khalaf.
Ulama Salaf
Kata ‘Salaf’ berasal dari kata salafaa, yaslufu, sehingga menjadi salafa. Kata salaf memiliki arti yang terdahulu atau yang mendahului, seperti yang dimuat dalam buku Mengenal Manhaj Salaf untuk Pemula Setahap demi Setahap karya Abu Maryam Kautsar Amru.
Secara istilah, salaf dapat berarti orang yang mendahului kita dalam masalah agama Islam.
Orang-orang yang termasuk dalam istilah salaf ada 4 golongan, yakni:
Para sahabat nabi
Tabi’in atau murid dari para sahabat nabi
Tabi’ut tabi’in atau pengikut dari para tabi’in
Aimmah (imam-imam) yang terdiri dari para ulama yang mengikuti jalan mereka (para sahabat, tabi’in, dan tabi’ut tabi’in) dengan baik.
Terkait hal ini, Rasulullah SAW pernah bersabda,
خَيْرَ أُمَّتِي قَرْنِي ثُمَّ الَّذِيْنَ يَلُونَهُمْ ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ
Artinya: “Sebaik-baik umatku adalah pada masaku (Masa Rasulullah dan para sahabat). Kemudian orang- orang yang setelah mereka (generasi berikutnya, yakni masa tabi’in), lalu orang-orang yang setelah mereka (generasi selanjutnya, masa tabiut tabi’in).” (HR Al-Bukhari)
Masih dalam sumber yang sama dikatakan, beberapa hal yang dapat diambil dari para ulama salaf antara lain riwayat dan atsar mereka, pemahaman mereka yang bersandar pada atsar atau kitab mereka, dan menjadikan mereka sebagai teladan dalam menjalankan agama dan memahami apa yang disampaikan Rasulullah SAW. Mengingat, mereka hidup sezaman dan dekat jaraknya dengan Rasulullah SAW.
Ulama Khalaf
Ulama khalaf adalah sebutan bagi ulama Islam yang hidup sesudah tahun 300 H sampai dengan sekarang. Menurut buku Ensiklopedia Tasawuf Imam Al-Gazhali karya M. Abdul Mujieb dkk, khalaf berarti yang datang kemudian, atau masa atau generasi belakangan.
Dalam buku tersebut dijelaskan, khalaf adalah generasi yang datang setelah generasi salaf dan hidup pada tahun setelah tahun 300 Hijriah sampai saat ini. Pada generasi ini, perkembangan ijtihad (cara seorang ulama dalam menggali hukum syariat dengan metode tertentu) dalam hukum Islam mengalami kemajuan yang sangat pesat.
Hal tersebut disebabkan karena wilayah ijtihad semakin berkembang dan luas seiring dengan pertumbuhan zaman.
Beberapa ulama Islam yang hidup sesudah tahun 300 H sampai sekarang yang terkenal contohnya Al-Ghazali, As-Suyuthi, Ibnu Taimiyah, Ibnu Khaldun, Jamaluddin Al-Afghani, Muhammad Abduh, dan seterusnya.
Penulis: H Winarto AR bin Darmoredjo, Majelis Dakwah Edwin Az-Zahra.
#Apakah engkau suka hatimu menjadi lem but dan mendapatkan hajatmu (keperluanmu)? Rahmatilah anak yatim, usaplah kepalanya, dan berikanlah makan kepadanya dari rezekimu, niscaya hatimu menjadi lembut dan niscaya kamu akan mendapatkan hajatmu.” (HR. ‘Abdurrazaq).