MAGELANG, MENARA62.COM — Prof. Dr. Muhammad Japar, M.Si. Kons., menjadi guru besar pertama Universitas Muhammadiyah (UM) Magelang. Sabtu (7/10/2017), Prof. Muhammad Japar yang menjadi Guru Besar Bidang Ilmu Bimbingan dan Koseling dikukuhkan dalam Sidang Terbuka Senat UM Magelang di Auditorium Kampus 1.
Pengukuhan dilakukan Rektor UM Magelang, Ir. Eko Muh Widodo, M.T., selaku ketua senat dengan mengalungkan samir guru besar. Selanjutnya, diserahkan SK pengangkatan guru besar disaksikan seluruh tamu undangan.
Pengukuhan dihadiri tamu undangan di antaranya, wakil walikota Magelang beserta jajaran Muspika Magelang serta Ketua Pimpinan Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah di wilayah Kedu. Rektor dari beberapa perguruan tinggi di wilayah Jawa Tengah juga hadir dalam acara tersebut.
Dalam pidato ilmiahnya, Japar mengangkat judul Penemuan dan Pengembangan Spiritualitas di Tempat Kerja sebagai Salah Satu Usaha Mewujudkan Visi UM Magelang: Unggul dan Islami. Japar mengemukakan kecerdasan spiritual bukanlah doktrin agama yang mengajak umat manusia untuk cerdas dalam memilih atau memeluk salah satu agama yang dianggap benar.
Japa mengutip pendapat Howard tentang empat aspek dalam spiritualitas, yakni makna hidup yang berhubungan dengan diri sendiri, bagi orang lain, alam dan lingkungan, serta berhubungan dengan Tuhan. Dalam penelitian terhadap remaja yang dilakukan tahun 2014 menunjukkan tingkat spiritualitas remaja awal berada pada tingkat baik. “Remaja yang memiliki spiritualitas tinggi memiliki penyesuaian yang tinggi, baik fisik maupun sosialnya,” kata Japar.
Adapun pengembangan spiritualitas di tempat kerja menurut bapak tiga anak itu, perlu ditingkatkan. Kegiatan Darul Arqam bagi pegawai UM Magelang misalnya, tidak hanya berupa kajian Islam dengan pengayaan kognitif atau intelektualnya saja, tetapi diharapkan dapat menjangkau aspek afektif dan tingkah laku dengan adanya laporan diri dan monitoring.
“Spiritual pegawai UM Magelang menentukan kualitas pengabdian pada institusi pada khususnya, dan kualitas hidup pada umumnya,” kata Japar yang berusia 59 tahun dan juga suami Dr. Purwati, M.S. Kons., dosen UM Magelang.
Sedang Wakil Walikota Magelang, Dra. Windarti Agustina, mengatakan, peran profesor atau guru besar sangat dinanti oleh masyarakat. Sebab, profesor merupakan penanda bahwa yang bersangkutan adalah orang yang berpendidikan dan dapat mengamalkan ilmunya untuk kemslahatan manusia.
Sementara Prof. Dr. Noor Rochman Hadjam dari PP Muhammadiyah yang mengatakan apresiasinya terhadap UM Magelang yang telah memiliki profesor di usia 53 tahun. Ia mengharapkan agar Prof. Muhammad Japar bisa mengamalkan ilmunya untuk menciptakan kehidupan masyarakat yang lebih baik.