MAGELANG, MENARA62.COM — Mahasiswa Universitas Muhammadiyah (UM) Magelang berasal dari berbagai daerah seperti Papua, Maluku, Sulawesi, Kalimantan, Nusa Tenggara, Sumatera, Jawa. Ini menunjukkan Kampus UM Magelang sebagai wadah untuk memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa Republik Indonesia.
Demikian diungkapkan Ketua MPR RI Zulkifil Hasan saat menyampaikan sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan di Kampus II UM Magelang, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Ahad (19/2/2017). Sosialisasi dihadiri mahasiswa UM Magelang, pengurus Muhammadiyah dan Aisyiyah Kabupaten Magelang.
Lebih lanjut Zulkifli mengatakan meskipun kampus UM Magelang di Kabupaten Magelang bukan berarti kampus tersebut hanya untuk warga Magelang. Namun siapa pun boleh menuntut ilmu di kampus yang berada di kaki Gunung Tidar.
Mahasiswa UM Magelang, kata Zulkifli, merupakan orang yang beruntung dibandingkan dengan dirinya. Ia menceritakan setelah menempuh pendidikan di Madrasah Ibtidaiyah, masuk Pendidikan Guru Agama (PGA). Sedang kuliah selama sembilan tahun baru lulus S1.
Namun dirinya berhasil menjadi pengusaha, menjadi Menteri Kehutanan, dan kini menjabat sebagai Ketua MPR RI. “Kampus UM Magelang ini kampus yang hebat. Setelah lulus dari sini, Anda terbuka luas untuk menjadi apa saja. Namun kesuksesan tergantung pada kesungguhan kalian masing-masing,” tandasnya.
Menghadapi era globalisasi, Zulkifli berpesan kepada mahasiswa agar menyiapkan diri dengan baik untuk menyongsong masa depan. “Anda boleh memiliki cita-cita tinggi. Tetapi cita-cita tinggi tidak gampang diwujudkan, perlu jalan berliku. Kalau Anda bersungguh-sungguh, bisa tercapai,” katanya.
Sementara Rektor UM Magelang, Eko Muh Widodo mengatakan sangat bangga dipercaya MPR RI untuk menggelar sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan yaitu Pancasila, Undang-undang Dasar 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan Bhineka Tunggal Ika. Sebab dengan menggelar sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan, UM Magelang ikut andil dalam mengatasi carut marut bangsa.
“Mengingatkan kembali Empat Pilar Kebangsaan merupakan suatu kewajiban. Sebab kalau tidak diingatkan, bangsa Indonesia akan kehilangan jati diri. Jangan sampai hal ini terjadi,” kata Eko Muh Widodo.
Penulis : Heri Purwata
