PADANG, MENARA62.COM– Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof Haidar Nasir mengajak masyarakat Indonesia, khususnya warga Muhammadiyah agar dapat melakukan inovasi dan kreativitas dalam memajukan parisata di Indonesia.Hal itu disampaikan Haedar pada Seminar Nasional Pra Muktanar Muhammadiyah bertema Muhammadiyah, Pariwisata Warisan Budaya dan Kemajuan Pemberdayaan Masyarakat Indonesia yang di selenggarakan di Kampus Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat, Kamis (23/6/22).
“Pariwisata merupakan bagian dari muamalah yang harus terus berinovasi sehingga dapat mewujudkan pariwisata berkemajuan untuk menggerakkan sektor ekonomi masyarakat serta dapat memberikan kontribsi dalam memajukan potensi pariwista di Indonesia,” katanya.
Hal ini sesuai dengan firman Allah QS Al Qasas 77:
وَابْتَغِ فِيْمَآ اٰتٰىكَ اللّٰهُ الدَّارَ الْاٰخِرَةَ وَلَا تَنْسَ نَصِيْبَكَ مِنَ الدُّنْيَا وَاَحْسِنْ كَمَآ اَحْسَنَ اللّٰهُ اِلَيْكَ وَلَا تَبْغِ الْفَسَادَ فِى الْاَرْضِ ۗاِنَّ اللّٰهَ لَا يُحِبُّ الْمُفْسِدِيْنَ
Dan carilah (pahala) negeri akhirat dengan apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu, tetapi janganlah kamu lupakan bagianmu di dunia dan berbuatbaiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang berbuat kerusakan.
Selain Haedar Nashir, seminar nasional juga dihadiri Ketua PW Muhammadiyah Sumbar, Buya Dr. Shofwan Karim Elhussein. Mengawali sambutannya, ia membacakan Qur’an Surat Ali Imran 137:
قَدْ خَلَتْ مِنْ قَبْلِكُمْ سُنَنٌۙ فَسِيْرُوْا فِى الْاَرْضِ فَانْظُرُوْا كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الْمُكَذِّبِيْنَ
Artinya : Sungguh, telah berlalu sebelum kamu sunnah-sunnah (Allah), karena itu berjalanlah kamu ke (segenap penjuru) bumi dan perhatikanlah bagai-mana kesudahan orang yang mendustakan (rasul-rasul) QS Ali Imran 137.
Penyelenggaraan Seminar Nasional Pra Muktamar dengan bangga memberikan apresiasi sekaligus berharap seminar tersebut memberikan kontribusi untuk kemajuan persyaraikatan Muhammadiyah khususnya di Sumbar dan umumnya di Indonesia.
Saat yang sama Rektor Dr. Riki Saputra, MA menyampaikan rasa syukur dan memberikan apresiasi kepada PP Muhammadiyah atas kepercayaan sehingga seminar merupakan wujud nyata dalam memajukan persyarikatan Muhammadiyah yang merupakan organisasi terbesar di dunia. Hadir juga Wakil Rektor II Dr. Mursal, M.A dan seluruh jajaran Civitas akademi UMSB, Aisyiyah dan Ortom Muhammadiyah.
Peran strategis Muhammadiyah juga disampaikan Sekjen MUI Buya Amirsyah Tambunan yang hadir secara langsung. Salah satu bukti nayata Muhammadiyah berkemajuan saat ini telah memiliki amal usaha baru yakni : Lembaga Pemeriksa Halal (LPH) & Kajian Halalan Thoyiba (KHT) Muhammadiyah dibentuk dengan SK PP Muhammadiyah Nomor : 881/KEP/10/D/2018 telah memperoleh akreditasi dari Badan Penyelenggaran Jaminan Prodak Halal (BPJPH) Kementerian Agama RI.
Pembentukan dan Pengangkatan Pengurus LPH-KHT Muhammadiyah memiliki kewenangan melakukan audit. Hasil audit merupakan dasar menetapkan fatwa produk halal oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI). Artinya penetapan fatwa dilakukan setelah adanya laporan hasil pemeriksaan oleh Auditor Halal dari LPH seperti LPH Muhammadiyah.
Buya Amirsyah meminta agar sejumlah LPH dapat bekerja secara profesional. Jadi begitu pentingnya kehadiran LPH yang di miliki Muhammadiyah terdiri dari sejumlah ahli bidang teknologi pangan, ahli parmasi, ahli hukum Islam dan ahli lainnya. Hal ini di dasarkan perintah Allah dalam Al Qur’an
يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ كُلُوْا مِمَّا فِى الْاَرْضِ حَلٰلًا طَيِّبًا ۖوَّلَا تَتَّبِعُوْا خُطُوٰتِ الشَّيْطٰنِۗ اِنَّهٗ لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِيْنٌ
Terjemahan
Wahai manusia! Makanlah dari (makanan) yang halal dan baik yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan. Sungguh, setan itu musuh yang nyata bagimu.
Oleh sebab itu Buya Amirsyah berharap agar wisata dapat berkembang salah datu faktor karena indahnya alam Sumbar citra rasa makan di Indonesia seperti di Sumbar telah menjadi daya tarik industri pariwisata dunia menuju Indonesia sebagai pusat produsen halal dunia tahun 2024.