KUALA LUMPUR, MENARA62.COM — Islamic Young Entrepreneur Network di Kuala Lumpur, ingin mendorong kesatuan umat Islam di dunia untuk saling bisa memberikan kontribusi. Kontribusi untuk menyelesaikan permasalahan yang di alami Muslim di dunia.
“Selain itu, pertermuan itu, juga membahas peran politik dalam pembangunan, keamanan pangan, melestarikan identitas nasional, dan mendistribusikan kembali kekayaan nasional untuk bisa melakukan kemajuan ekonomi negara-negara mayoritas muslim,” kata M. Alipudin dalam siaran pers yang diterima redaksi menara62.com di Jakarta (24/12/2019).
Pertemuan yang di selenggarakan dari 18 hingga 21 Desembar 2019 di Kuala Lumpur Convention Centre itu, mengusung tema “Peran Pembangunan dalam Mencapai Kedaulatan Nasional”.
Pertemuan ini merupakan pertemuan tingkat tinggi yang melibatkan pemimpin dan perwakilan senior. Pertemuan ini di hadiri 20 Pemimpin Negara Muslim untuk membahas permasalahan muslim dunia baik dalam bidang politik, ekonomi, hingga Keamanan.
Muhamad Alipudin, Delegasi Islamic Young Entrepreneur Network yang hadir dalam acara Kuala Lumpur Summit mangatakan, ini suatu langkah yang sangat baik untuk mengatasi permasalahan Muslim dunia. Sesama Muslim, diharapkan bisa saling berkontribusi agar bisa memajukan perekonomian antar bangsa Muslim.
Salah satu kandidat calon Ketua Umum HIPMI Jakarta Raya periode 2020-2023 ini juga menambahkan, saat ini banyak sekali tantangan terutama dalam bidang ekonomi yang di hadapi oleh para umat muslim dunia.
“Hasil dari forum ini, harapannya bisa di realisasikan terutama dalam pembangunan ekonomi yang akan memberikan dampak positif pembangunan antarnegara,” ujarnya.
Ia juga melihat, salah satu rekomendasi forum ini ialah pemberian peningkatan kemampuan/kualitas anak muda serta kemungkinan adanya pertukaran kesempatan magang kerja lintas negara. Ini jadi salah satu langkah untuk peningkatan SDM antarnegara yang akan berdampak bisa mendorong perekonomian negara.
Dua dari pemimpin dunia yang paling vokal, Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan memberikan pandangan mereka dalam KL Summit yang berlangsung selama empat hari tersebut.