CIREBON, MENARA62.COM – Universitas Muhammadiyah Cirebon (UMC) berkomitmen untuk mengelola media digital dalam rangka branding institusi. Website dan media sosial berfungsi tidak hanya sebagai platform komunikasi, tetapi juga sebagai alat untuk membangun hubungan yang kuat dan relevan dengan mahasiswa, calon mahasiswa, alumni, orang tua/wali mahasiswa, serta berbagai pemangku kepentingan. Dengan strategi yang tepat, media sosial memungkinkan institusi pendidikan untuk membangun hubungan yang konstruktif, meningkatkan citra merek, serta memperkuat reputasi UMC sebagai perguruan tinggi yang berkualitas dan berpengaruh. Arif Nurudin, rektor UMC, menyampaikan hal ini mengenai pengelolaan media UMC.
“Pemanfaatan media merupakan bagian dari upaya UMC membangun citra positif dan memberikan layanan prima kepada mahasiswa. Dengan demikian UMC terus menjadi pilihan untuk mengembangkan potensi mahasiswa,” ujar Arif. Untuk memperkuat konten media sosial, UMC mengadakan workshop pengelolaan media sosial pada Senin (23/6) di ruang sidang rektorat UMC. Workshop diikuti oleh admin dan konten kreator yang mengelola media sosial UMC. Fajar Junaedi, pakar pengelolaan media sosial bertindak sebagai fasilitator workshop.
Dalam materinya, Fajar memberikan insight tentang pengeloaan media sosial dengan memanfaatkan pendekatan PESO media. PESO media mencakup paid media, earned media, share media, dan owned media. Keempat tipe media ini perlu dikelola dengan ada pilar konten dan perencanaan konten. Pilar konten dan perencanaan konten diperlukan untuk mengelola keempat jenis media ini. Bisa menjadi konten yang direncanakan dan disusun berdasarkan pilar konten seperti momentum hari besar, masalah yang sedang muncul, dan tren yang sedang populer. Media sosial yang memungkinkan kolaborasi dan interaksi interaktif sangat bermanfaat bagi pengembangan institusi. (*)
