PURWOKERTO, MENARA62.COM — Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) melalui Kantor Urusan Internasional (KUI) menggelar International Summer Course 2017 (Kursus Musim Panas Internasional) selama dua minggu, dari 30 Oktober sampai 12 November 2017.
Kegiatan kali ini mengambil tema kosmetik dan obat-obatan tradisional Indonesia. Tema tersebut sesuai langkah UMP yang telah menetapkan pengobatan tradisional dan juga kosmetik sebagai program unggulan utama di Fakultas Kedokteran, Fakultas Farmasi, dan Fakultas Ilmu Kesehatan.
Kursus diikuti oleh 13 mahasiswa asing dari enam negara, yaitu Republik Ceko, Bulgaria, Turki, Kamboja, Vietnam dan Malaysia.
Wakil Rektor bidang pengembangan dan kerja sama UMP Dr. Ns Jebul Suroso, S.Kp. M.Kep., menjelaskan, ke-13 mahasiswa asing yang ikut kursus itu datang ke Purwokerto dengan biaya sendiri. “Karena mereka benar-benar ingin belajar mengenai kosmetik dan obat-obatan tradisional di Indonesia,” terangnya.
Selama di UMP, lanjutnya, peserta kursus itu selain mendapatkan materi, juga akan mengunjungi beberapa tempat, salah satunya tempat pembuatan jamu tradisional.
Dia juga menambahkan, dengan keberadaan 13 mahasiswa asing tersebut di Purwokerto, membuktikan bahwa Indonesia negara yang masyarakatnya sangat humanis, tidak seperti yang diberitakan media di negara-negara lain mengenai teroris dan kekerasan.
“Kita ingin tunjukkan betapa kita sangat ramah, kemudian Purwokerto sangat ramah, mereka mungkin mengikuti pemberitaan tentang terorisme, tentang Islam yang penuh kekerasan dan sebagainya, kita ingin tunjukkan kepada dunia bahwa di Purwokerto, mereka sangat kita hargai, kita hormati dan ketemu dengan people yang sangat ramah berhubungan dengan mereka,” tandas Jebul Suroso.
Salah satu peserta, Lenka Rejzkova, mahasiswi Universitas Charles Praha, Republik Ceko berharap, bisa belajar banyak dari program UMP itu.
“Karena program ini merupakan kombinasi antara belajar budaya, bahasa, dan pengobatan tradisional. Kombinasi itu sangat unik. Dan satu kesempatan khusus untuk menggali seperti warisan peninggalan dan tidak hanya berharga bagi Indonesia tapi bagi dunia. Saya sangat senang bisa ditularkan ke mahasiswa internasional lainnya,” ujarnya.
Kegiatan kursus ini juga mendapat penghargaan dari Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan Olahraga Budaya dan Pariwisata Banyumas, Deskart Djatmiko yang hadir sebagai pemberi materi. “Melalui program UMP tersebut, pola promosi pariwisata dan kebudayaan dapat dilakukan melalui mulut ke mulut, ketika para mahasiswa asing tersebut berkunjung ke Banyumas,” tuturnya.
Penulis: Tegar Roli